Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Saksi Dimintai Keterangan Terkait Pembuhunan IRT yang Tewas di Teras Rumah

Kompas.com - 28/05/2019, 20:20 WIB
Amran Amir,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Kasus terbunuhnya Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Ida Royani (40) di Lorong Mangamudi, Kelurahan Temalebba, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, pada Senin (27/05/2019) hingga saat ini Kepolisian Resor Palopo belum berhasil mengungkap pelakunya.

Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Palopo AKP Ardy Yusuf mengatakan bahwa pihaknya tengah mendalami kasus tersebut dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yakni suami korban dan sejumlah saksi lainnya yaitu tetangga korban,” katanya di depan Mako Polres Palopo, Selasa (28/5/2019).

Baca juga: Seorang Ibu Rumah Tangga Tewas di Teras Rumah, Diduga Korban Perampokan

Kata Ardy, dalam pemeriksaan saksi, pihaknya memeriksa 10 orang tetangga korban untuk segera mengungkap pelakunya.

Pasca kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa bantal, sarung dan gunting yang diduga sebagai alat untuk menghabisi korban.

Diberitakan sebelumnya bahwa menurut keterangan warga atau saksi yang melihat langsung korban sempat berteriak ada perampok, namun dalam kejadian tersebut sejumlah barang berharga korban berupa uang dan perhiasan tetap ada, bahkan tidak ada tanda-tanda kerusakan di rumah tersebut.

“Kemudian akses orang untuk masuk melalui Jendela, pintu samping dan belakang kami lihat tidak menunjukan adanya orang masuk, namun hal ini masih terus kami perdalam,” kata Kapolres Palopo, AKBP Ardiansyah saat ditemui di Mapolres, Selasa (28/5/2019).

Baca juga: IRT Tewas dengan Leher Terluka, Polisi Buru Suami Korban

Menurut Ardiansyah, hasil olah TKP ditemukan beberapa perhiasan dan uang yang masih berada di dalam rumah tepatnya di bawah kasur maupun di lemari.

“Nah makanya kami akan perdalam untuk modus-modus dan ada beberapa juga barang bukti yang sudah kami amankan dan bisa lebih memberi kami petunjuk untuk pengungkapan selanjutnya. Barang bukti yang sementara kami sita di TKP ada bantal yang bersimba darah dan gunting,” jelasnya. 

Kasus meninggalnya IRT menurut keterangan saksi AR (26) yang juga adalah tetangga korban, korban ditemukan sekitar pukul 00.15 Wita, di depan teras pintu rumah korban. Korban ditemukan setelah terdengar suara teriakan minta tolong.

“Setelah terdengar suara tolong perampok, kemudian saya keluar dari rumah untuk memastikan bahwa suara tersebut benar adanya. Saat itu terlihat korban berada di depan teras pintu rumah korban,” katanya, Senin.

Tak lama kemudian, saksi kembali masuk ke dalam rumahnya dan memberitahukan ke orangtuanya bernama Ruslim.

AR bersama Ruslim menuju ke rumah korban dan melihat korban dalam keadaan duduk mengeluarkan banyak darah di depan pintu rumah.

Baca juga: Nenek Suntiamah Tewas dengan Luka di Tubuh, Diduga Korban Perampokan

AR berteriak minta tolong ke tetangga sekitar. Tetangga korban keluar dan membantu mengangkat korban yang masih hidup. Saksi menyuruh ayahnya mengambil mobil dan mengantar korban ke RSU Sawerigading, sekitar pukul 00.16 Wita.

Kasat Reserse Kriminal Polres Palopo, AKP Ardy Yusuf mengatakan, sekitar pukul 02.00 Wita berdasarkan keterangan medis RSU Sawerigading, korban meninggal dunia dengan sejumlah luka akibat penganiayaan.

“Sementara dugaan perampokan, kami masih menelusuri dan melakukan penyelidikan,” ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com