Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Suntiamah Tewas dengan Luka di Tubuh, Diduga Korban Perampokan

Kompas.com - 28/05/2019, 16:27 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.comNenek Suntiamah (61), warga Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan, ditemukan tewas di kediamannya, Minggu (26/5/2019).

Polisi menduga Suntiamah yang tewas dalam kondisi terdapat luka di tubuh itu merupakan korban perampokan

“Untuk sementara dugaannya seperti itu (korban perampokan),” kata Kasatreskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (28/5/2019).

Baca juga: Empat Warga Asmat Tewas, Wakapolda Papua Sebut Aksi Massa Terkait Pemliu

Menurut informasi yang dihimpun, korban ditemukan sudah meregang nyawa dalam posisi terlentang di atas kasur di ruang tidur rumahnya, dengan setengah badan ditutupi selimut.

Pada tubuh korban terdapat luka lebam di bagian rahang dan mata sebelah kiri, serta hidung mengeluarkan darah.

Sementara para saksi sempat mengatakan kepada pihak kepolisian, jika uang tunai milik korban senilai Rp 3 juta, telepon genggam, maupun gelang emas yang biasa dikenakan oleh korban tidak ada di lokasi kejadian.

Polisi menceritakan, kejadian ini pertama kali terungkap setelah saksi bernama Murti mendatangi rumah korban karena curiga pintu rumah korban terbuka, pada Minggu pukul 07.20 WIB.

Berulang kali Murti yang masih tetangga korban coba memanggil dari luar rumah. Tapi, karena tidak ada respons dari pemilik rumah, Murti pun kemudian memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah.

Baca juga: Polisi Temukan Gunting Berdarah dari Kamar Ibu Rumah Tangga yang Tewas di Teras Rumah

Ketika masuk ke dalam rumah, Murti sudah mendapati korban sudah tidak lagi bernyawa, sehingga ia berteriak kencang dan kemudian didengar oleh para tetangga lain, Marwin dan Munir.

Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa setempat, yang lantas dilanjutkan kepada Polsek Brondong.

Guna mengungkap kasus kematian Suntiamah, polisi meminta keterangan para saksi dan mengumpulkan barang bukti.

“Sementara masih dalam penyelidikan, mohon waktu,” kata Wahyu singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com