Pelaku yang Aniaya Pasutri di Kabupaten Bandung Diduga Kesal karena Dibohongi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi telah mengamankan pelaku penganiayaan terhadap sepasang suami istri (pasutri), pada Senin (20/5/2019) kemarin. Penganiayan dan pembunuhan itu diduga karena pelaku merasa kesal dibohongi korban.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, persitiwa ini bermula saat tersangka berinisial S (25) mendatangi kediaman korban di Kompleks Griya Bandung Indah Blok H2, Desa Buah Batu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, untuk meminta pembayaran jasa kepada korban.

Saat di rumah korban, pelaku ini diterima oleh korban Jihan yang mengatakan bahwa suaminya (Feri) sedang tidak ada dirumah. Namun, saat pelaku menumpang ke kamar kecil, ia mendapati Feri berada di dalam rumah.

Baca juga: Pasutri Dianiaya, Istri Tewas Mengenaskan, Suami Kritis di Rumah Sakit

Merasa dibohongi korban, pelaku pun kesal sampai akhirnya tega mencekik Jihan dengan kawat hingga tewas dan menganiaya Feri hingga terluka berdarah-darah.

"Pelaku melakukan perbuatannya karena korban berbohong dan ada perkataan yang menyinggungnya, sehingga pelaku marah dan melakukan perbuatannya tersebut," ucap Truno yang dihubungi wartawan, Selasa (21/5/2019).

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya kawat, silet, sweater milik pelaku. “Tersangka dikenakan Pasal 351 KUHP dan Pasal 338 KUHP,” kata Truno.

Sementara itu, Kapolsek Bojongsoang AKP Maman S mengatakan, Feri diduga terluka akibat dari benda tajam berupa gunting.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Motif dan Pelaku Penganiayaan Pengendara Motor di Ambon

Saat ini, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. “Lukanya di leher dan wajah bagian pipi,” kata Maman.

Sebelumnya diberitakan, Feri Fadli (30) dan Jihan Noor Shoofi (28), menjadi korban penganiayaan di rumah mereka di Kompleks Griya Bandung Indah, Desa Buah Batu, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (19/5/2019).

Kejadian itu mengakibatkan Jihan tewas, sedangkan Feri menderita sejumlah luka.