Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Konsumsi Ikan yang Tercemar Limbah Pabrik Tahu

Kompas.com - 14/05/2019, 18:47 WIB
Sukoco,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Warga Desa Tladan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, selama dua hari terakhir mengonsumsi ribuan ikan yang mabuk dan hampir mati karena diduga tercemar limbah pabrik tahu.

Dita salah satu warga Desa Tladan mengatakan, warga banyak membawa karung untuk mencari ikan yang hampir mati di Sungai Indon tersebut.

“Banyak yang nyari bawa karung. Banyak ikan sebesar tangan kita dapat. Tadi pagi masih banyak yang nyari, kalau sore sudah pulang,” ujarnya Selasa (14/5/2019).

Baca juga: Ribuan Ikan di Magetan Mati, Diduga Sungai Tercemar Limbah Pabrik Tahu

Warga Desa Tladan lainnya, Surti, mengaku kebanyakan warga menggoreng hasil tangkapan ikan yang mabuk itu.

Surti mengatakan, rasa ikan yang ditangkap karena limbah tidak jauh berbeda dengan ikan yang biasa dibeli di pasar.

“Kan belum mati itu ikan, masih mabuk ditangkap. Digoreng rasanya enak saja,” katanya.

Baca juga: Curug Dago yang Tercemar Kotoran Sapi Ancam Keberadaan Prasasti Raja Thailand

Warga lainnya, Dewi mengatakan, ikan yang dimasak terasa agak pahit dari biasanya.

Warga nekat mengonsumsi ikan dari sungai yang terduga tercemar limbah karena sayang membuang ribuan ikan yang mati tersebut. 

Bau menyengat

Salah satu warga, Endang mengatakan, banyaknya ikan di Sungai Indon berasal dari pihak kecamatan yang menebar benih beberapa bulan yang lalu.

Saat itu pemilik pabrik tahu sepakat dengan pemerintah kecamatan untuk tidak membuang limbahnya ke sungai. 

Endang menambahkan, ketika malam hari tiba bau menyengat dari sungai tercium hingga ke rumah warga. Bau menyengat tersebut mulai kembali tercium sejak dua hari terakhir.

“Kalau gak ada hujan, air sungai kecil baunya menyengat sampai di rumah. Kalau musim penghujan nggak ada baunya,” imbuhnya.

Sebelumnya, warga Desa Tladan mengeluhkan bau menyengat dari sungai diduga tercemar limbah pabrik tahu dari Ngunut yang berada di bagian hilir sungai.

Selain menimbulkan bau menyengat, juga membuat ribuan ikan mati. Kepala Desa Tladan Puguh Kariyanto mengatakan, beberapa tahun silam kejadian yang sama juga terjadi.

Hasil dari rembuk dengan pemerintah daerah, pabrik tahu yang berada di Desa Ngunut dilarang membuang limbah ke sungai yang mengalir ke Desa Tladan.

“Dulu dimusyawarahkan kalau buang limbah tidak boleh di desa lain. Kayaknya yang dibuang ke sungai ini yang sudah punya izin, mentang mentang sudah izin,” katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com