Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut Ramadhan, Warga Semarang Gelar Tradisi "Dugderan"

Kompas.com - 04/05/2019, 22:08 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Warga Kota Semarang, Jawa Tengah, punya tradisi sendiri menyambut bulan Ramadhan. Mereka merayakan tradisi penyambutan bulan suci bagi umat Islam itu dengan menggelar acara Dugderan.

Pawai Dugderan dengan simbol ‘Warak Ngendok’ digelar Sabtu (4/5/2019) siang tadi. Dengan start dari halaman Balai Kota Semarang, ribuan orang larut mengawal tradisi yang dilakukan rutin tiap tahun itu menuju Masjid Agung Semarang, lalu Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Dugderan secara simbolis dibuka oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang memerankan diri sebagai Kanjeng Bupati Arya Purbaningrat.

Baca juga: Tradisi Unik Sambut Ramadhan, Makan Bajambau Perkuat Silaturahmi di Kampar Riau

Dengan menabuh beduk, festial rakyat itu pun dimulai.

“Pemerintah Kota Semarang akan selalu menjaga dan melestarikan tradisi kirab budaya Dugderan, karena ini warisan dari Bupati Pertama Semarang, Ki Ageng Pandan Arang,” kata pria yang disapa Hendi ini.

Dijelaskann Hendrar, Dugderan merupakan tradisi yang dilakukan rutin tiap tahun. Dalam sejarahnya, Bupati Pertama Semarang Ki Ageng Pandan Arang bersama para ulama meminta masyarakat bersiap diri memasuki bulan puasa.

Masyarakat diharap bersih-bersih diri, mempersiapkan fisik dan melakukan hal-hal positif.

Baca juga: Tradisi Meugang Sambut Ramadhan, Harga Daging Naik Tajam di Aceh

Dugderan, sambung Hendrar, adalah ajang untuk memperkuat silaturahmi sesama warga.

Hendrar berharap masyarakat Semarang melakukan kegiatan positif pada bulan suci tersebut.

"Bulan Ramadhan semua harus saling menghargai dan menghormati. Yang puasa harus memahami teman yang agama lain tidak puasa, yang tidak puasa juga harus menghargai tidak makan di sembarang tempat, tidak kemudian malah mengodo-goda,” katanya.

“Sikap saling menghargai dan menghormati ini Insya Allah akan terus kita lestarikan untuk menuju bagian dari pada kekompakan Kota Semarang," tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com