Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih 39 Suara, Eha Gagal Jadi Aggota Dewan dan Kembali Jualan Kopi Keliling

Kompas.com - 26/04/2019, 10:56 WIB
Acep Nazmudin,
Rachmawati

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - Eha Soleha (44) harus mengubur mimpinya untuk menjadi anggota DPRD Kota Cilegon. Penjual kopi keliling ini hanya meraup 39 suara saja di Kecamatan Cibeber yang menjadi daerah pemilihannya.

Walaupun penghitungan suara di dapilnya di Kecamatan Cibebe belum rekapitulasi, tapi Eha sudah pasrah karena perolehan suaranya kecil.

"Setiap kelurahan paling hanya 5 atau 7 suara. Rata-rata di bawa 10," kata Eha saat dihubungi Kompas.com melalui telpon, Jumat (26/4/2019).

Baca juga: Kisah Eha Soleha, Penjual Kopi Keliling di Pasar yang Jadi Caleg DPRD

Eha mengaku berlapang dada menerima hasil ini. Kendati tidak sesuai ekspektasi, dirinya sadar jika dalam kompetisi ada yang menang dan kalah. Apalagi ini adalah pengalaman pertamanya terjun ke politik.

Setelah tahu tidak lolos menjadi anggota DPRD, Eha mengaku akan kembali ke rutinitas lamanya yakni berjualan kopi keliling di Pasar Induk Kranggot, Kota Cilegon.

"Balik lagi berjualan kopi, karena itu sumber rejeki saya untuk menghidupi keluarga. Saya tidak malu, biarlah orang-orang tahu jika Eha calon anggota DPRD yang berjualan kopi," Ujar Eha.

Saat ditanya apakah 2024 nanti akan mencalonkan lagi, Eha mengaku masih belum tahu. Saat ini dirinya masih akan fokus ke penghitungan suara dan berjualan kopi lagi.

"Semua ada hikmahnya. Punya banyak kenalan baru dan saya sekarang punya banyak ilmu soal politik," kata dia.

Baca juga: Tak Terpilih, Caleg PKS Bongkar Rumah Pasangan Lansia di Kolaka Utara

Saat ditemui Kompas.com  awal April 2019 lalu di kediamannya di Lingkungan Periuk, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Eha sempat mengaku optimis bisa lolos karena banyak pihak yang mendukungnya.

"Saya punya catatan, sudah ada ratusan warga yang sudah saya kunjungi dan bersedia memilih saya 17 April nanti," kata Eha, 4 April 2019 lalu.

Jika caleg lain yang memasang banyak baliho atau spanduk, Eha lebih memilih berkampanye dengan cara door to door.

Hal itu dilakukan karena Eha tidak punya modal untuk sosialisasi. Selain itu, dirinya menjadi caleg juga bukan kemauan sendiri, melainkan atas pinangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Cilegon yang melihat potensi yang dimiliki Eha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com