Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jatim Ajukan Pembangunan LRT ke Kemenhub

Kompas.com - 22/04/2019, 07:26 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Pemprov) sudah melakukan studi untuk membangun moda transportasi massal light rail transit (LRT). 

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Fattah Jasin mengatakan, mengenai konsep LRT sudah komplit dan tinggal menunggu keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"(LRT) memang sangat mendukung karena selama ini di Surabaya angkutan massal enggak ada. Cuma ada komuter saja, itu pun sedikit," kata Fattah, Minggu (21/4/2019).

Baca juga: Integrasi LRT Palembang dan BRT Hanya Satu Kali Bayar, Ini Tarifnya

Selama ini, kata Fattah, buka tutup perlintasan sebidang semakin intens dan menyebabkan kemacetan.

Pembangunan jalur LRT yang elevated (melayang, karena itu menjadi prioritas.

"Harus elevated supaya perlintasan sebidang di Margorejo itu teratasi. PT KAI setuju untuk relnya dibikin elevated seperti di Monas dan Gambir," ujarnya.

Kepala PT KAI Daop 8 Surabaya Suryawan menginginkan agar LRT tersebut bisa menjangkau dan terhubung dengan sejumlah obyek vital di Surabaya.

Salah satunya, LRT terhubung dengan Bandara Internasional Juanda, kawasan MERR, dan Jalan Gubeng Surabaya.

"Karena kawasan tersebut banyak dilalui orang, dan memang tidak banyak transportasi publik yang bisa menjangkau itu," ujarnya.

Baca juga: Dalam Sebulan, LRT Palembang Merugi Rp 9 Miliar 

Selain itu, LRT juga bisa menjangkau hingga ke Malang menuju Kecamatan Bangil, Pasuruan dan sebaliknya, dari Kecamatan Bangil, Pasuruan ke Stasiun Gubeng, Surabaya.

"Tetapi perperpanjangan jalur ke Malang ini masih wacana. Tetapi kita sudah diskusi dan akan mencoba untuk bisa diwujudkan," terang Suryawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com