Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Australia: Kami Kira Sapi di NTT Liar dan Kurus, Tapi Ternyata...

Kompas.com - 18/04/2019, 11:48 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Rachmawati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tujuh orang mahasiswa asal Melbourne Polytechnic, Australia, belajar peternakan sapi di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Awalnya, para mahasiswa asal Australia tersebut mengira para peternak di Kupang tidak memperhatikan kehidupan sapi-sapi peliharaannya.

Hal tersebut diungkapkan Darcey Heffernan. Ia mengaku sempat berpikir jika ternak di wilayah Kupang, NTT itu hidupnya liar, tidak diperhatikan dan berbadan kurus.

"Setelah kami turun ke lokasi dan melihat langsung dan bertemu dengan petani ternyata salah. Kondisi sapi lebih baik. Ternyata petani di NTT peduli dengan ternak sapi," ungkap Darcey kepada Kompas.com di Kupang, Kamis (18/4/2019).

 Baca juga: TPS di Kupang Ini Memakai Nuansa Kain Tenun NTT

Darcey juga mengaku kagum dengan pola peternakan penggemukan sapi di wilayah itu. Menurutnya, peternak yang juga berprofesi sebagai petani begitu memperhatikan kehidupan sapi. Ia pun berjanki akan menyampaikan kondisi ini kepada teman-temannya, saat pulang ke Australia nanti.

Di tempat yang sama, Catherine Kirk, Dosen Melbourne Polytechnic, mengatakan, kedatangan mereka di Kupang, untuk mempelajari pola peternakan dan pertanian yang dilakukan warga.

Pihaknya kemudian bekerja sama dengan Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, untuk bisa mengetahui dan mempelajari lebih detail pola peternakan dan pertanian yang ada di Kabupaten Kupang.

Saat kunjungan di Kupang, mereka akan membuat banyak gambar, video, cerita-cerita yang akan dibagikan kepada mahasiswa lainnya di Melbourne Polytechnic.

Catherine pun berharap, mahasiswa mereka yang lainnya bisa datang ke Indonesia karena mereka mempunyai hubungan yang baik dengan Politani Negeri Kupang.

"Kita sangat berharap, dengan kerjasama ini calon pemimpin bisa belajar banyak dan bisa memeroleh banyak pengetahuan yang dipakai untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi saat ini," ucapnya.

Baca juga: Butuh 5 Jam Perjalanan Menggunakan 15 Gerobak Sapi Antar Logistik Pemilu di Lampung

Sementara itu, Direktur Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, Thomas Lapenangga mengatakan kerjasama ini tujuannya juga untuk melatih para mahasiswanya untuk bisa menggunakan bahasa Inggris dengan baik dan benar.

Selain itu, mahasiswa Politani Kupang juga bisa menyerap pola peternakan dan pertanian modern dari mahasiswa Australia.

"Kita harapkan nanti kerjasama ini bisa menghasilkan satu kerjasama yang baik, dalam rangka tukar menukar teknologi dan juga pengetahuan yang mendukung teknologi itu sendiri,"ujar Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com