Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Gempa Sulteng Beredar, Ini Kesaksian Salah Satu Warga Luwuk yang Merekam

Kompas.com - 12/04/2019, 21:14 WIB
Rachmawati

Penulis

Kompas.com - Mohamad iqbal rasyidl (30) salah seorang warga  yang merekam video saat gempa di Luwuk saat dihubungi Kompas.com menceritakan warga berlarian mengungsi ke tempat yang lebih tinggi ketika mengetahui gempa di Luwuk berpotensi tsunami.

Menurutnya, warga merasakan gempa pertama kali sekitar 20 sampai 30 detik. Sedangkan Informasi potensi tsunami beredar dimasyarakat  dari mulut ke mulut.

"Terasa 3 kali gempa. Luwuk ini kan kotanya di teluk jadi pemukiman banyak di pinggir pantai. Masyarakat panik mengungsi semua. Apalagi ada kabar jika ketinggian air laut tidak wajar. Tapi simpang siur apakah air laut naik apa surut. Tidak ada yang tau. Tapi kami semua mengungsi," kata Iqbal.

Dia mengatakan jarak antara pemukiman pantai ke bukit tempat pengungsian sekitar 1 sampai 3 kilometer.

Dalam video yang beredar terlihat warga berbondong-bondong di jalan baik  berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan bermotor. Terdengar suara panik dari warga yang terekam di video.


"Walaupun peringatan tsunami sudah dicabut, tapi masyarakat memilih tetap bertahan di ketinggian. Takut kalo ada apa-apa," jelas relawan relawan ACT ini

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko mengatakan, untuk warga Sulut, terutama yang berada di pesisir pantai Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Pantai Timur Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Pantai Timur Minahasa dan Minahasa Utara (Minut), dan Kota Bitung, dihimbau supaya tidak panik.

Ia menegaskan, peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa magnitudo 6,9 di Sulteng dinyatakan telah berakhir. "Warning tsunami sudah resmi dinyatakan berakhir," tandasnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com