Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jalan Pantura Semarang Masih Terendam Banjir

Kompas.com - 11/04/2019, 19:10 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Wilayah di Jalan Pantura Semarang, terutama di kawasan Terboyo sampai Genuk, terendam banjir beberapa hari belakangan ini. Padahal di lokasi itu telah disediakan dua titik pompa berukuran besar.

Pompa-pompa itu dibangun pemerintah pusat untuk menyedot air di jalanan maupun di pemukiman penduduk. Ada 11 pompa ukuran besar yang sudah dipasang di dua titik dengan kapasitas total 22.000 liter perdetik.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ruhban Ruzziyanto menjelaskan alasan masih terjadi genangan di jalur tersebut.

Baca juga: Sempat Macet 15 Km karena Banjir, Jalan Pantura Semarang Kini Ramai Lancar

Menurut Ruhban, banjir terjadi karena pompa sedang tidak berfungsi. Pompa yang berada di titik Kali Sringin tidak bisa dihidupkan karena sedang ada perbaikan kolam.

Sementara pompa di Kali Tenggang bisa dihidupkan. Namun, kapasitas sungai tidak mencukupi. Akhirnya air tidak bisa dipompa untuk dibuang ke laut.

"Kenapa banjir? Itu kemarin karena miss. Pikirnya sudah mulai musim kemarau jadi kolam diperbaiki, ternyata wilayah atas masih hujan sehingga bawah tidak mampu tampung, akhirnya jadi seperti kemarin," kata Ruhban, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (11/4/2019) sore.

Baca juga: Banjir di Pantura Demak Sebabkan Kendaraan Mengular hingga 5 Km

Dijelaskannya, lantaran banjir tidak kunjung surut, pengerjaan kolam di sekitar rumah pompa dipercepat. Petugas juga mulai membersihkan material proyek agar pompa bisa berfungsi menyedot air.

Setelah bersih, pompa lalu dihidupkan untuk menyedot air, sejak Rabu sekitar pukul 14.00 WIB. Pada Kamis pagi, banjir sudah dapat dikendalikan dengan operasinya seluruh rumah pompa.

"Jadi setelah semua pompa dihidupkan jam 14.00 kemarin, pagi tadi sudah kering. Ini jadi pelajaran buat kita, bahwa pompa harus selalu standby," tambahnya.

Ruhban mengingatkan jajarannya agar selalu menyiagakan pompa jika sewaktu-waktu terjadi genangan. Ia tidak ingin kejadian seperti ini terulang.

Kapolsek Genuk, Kota Semarang, Komisaris Polisi Zainul Arifin mengatakan, banjir di kawasan tersebut mulai menghilang sejak Kamis pagi tadi.

Banjir beberapa hari meninggalkan sejumlah lubang yang cukup besar di sisi jalan. Lantaran sudah tidak ada genangan, pihak kepolisian juga tidak melakukan rekayasa lalu lintas seperti di hari sebelumnya.

"Kondisi sore ini lancar, tidak ada kemacetan seperti kemarin sampai 15 km. Genangan juga sudah tidak ada," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com