Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Hari Hilang di Gunung Arjuno, Siswa SMK Surabaya Ditemukan Tinggal Tulang

Kompas.com - 06/04/2019, 08:21 WIB
Achmad Faizal,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com — Faiqus Syamsi (17), siswa SMKN 5 Surabaya, yang hilang saat mendaki Gunung Arjuno pada 18 Desember 2018 akhirnya ditemukan, Jumat (5/4/2019). Jasadnya ditemukan setelah 100 hari lebih dinyatakan hilang.

Tim SAR gabungan menemukannya hanya tinggal tulang belulang di atas Lembah Kijang dan di bawah Puncak Bayangan. Titik penemuan rangka tak jauh dari lokasi terakhir remaja asal Jalan Kendangsari XV/VI Surabaya tersebut, hilang kontak.

Baca juga: Pendaki Temukan Jenazah Tinggal Tulang di Puncak Gunung Sumbing

Farid Kurniadi, komandan tim pencarian, saat dikonfirmasi Jumat malam, mengatakan, di lokasi ditemukannya korban, ditemukan atribut pakaian dan peralatan yang dibawa korban saat mendaki gunung.

"Keluarga memastikan jika kerangka itu milik Faiqus Syamsi," kata Farid.

Di lokasi penemuan, tim hanya menemukan dua tulang, yakni tukang kaki dan tulang tangan.

"Tim sempat mencari tulang tengkorak dan tulang lain hingga 100 meter dari lokasi penemuan, tetapi tidak menemukan apa-apa," katanya.

Baca juga: Hipotermia hingga Tersambar Petir, Jenis Kecelakaan yang Dialami Pendaki di Indonesia

Informasi adanya tulang manusia itu kata Farid diperoleh dari pendaki yang turun dari Gunung Arjuno pada Kamis (4/4/2019) sore.

Pendaki tersebut mengambil gambar tulang-tulang tersebut lalu melaporkan ke pos informasi, lalu diteruskan ke Basarnas.

Jumat malam, tulang dapat dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Porong, Sidoarjo, dan sudah diserahkan kepada keluarganya.

Baca juga: INFOGRAFIK: 7 Perlengkapan yang Perlu Dibawa Pendaki untuk Cegah Hipotermia

Faiqus Syamsi dinyatakan hilang sejak 18 Desember 2018. Dia terpencar dengan beberapa rekan saat akan menuju puncak Gunung Arjuno.

Korban bersama enam rekan memulai pendakian pada Minggu (16/12/2018) dari pintu masuk Pos Tretes, Kabupaten Pasuruan.

Tim SAR gabungan melakukan pencarian hingga 10 hari setelah korban dinyatakan hilang, tetapi nihil. Pada 26 Desember 2018, pencarian resmi dihentikan hingga mendapatkan petunjuk tentang keberadaan korban. 

Kompas TV Seorang pendaki asal Magelang hilang di Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur sejak malam pergantian tahun. Upaya pencarian tim SAR gabungan terkendala cuaca ekstrem akibat hujan badai yang terjadi di Puncak Lawu. Dikabarkan hilang sejak malam pergantian tahun baru pada 31 Desember lalu, upaya pencarian terhadap Alvi Kurniawan, 20 tahun pendaki asal Magelang, Jawa Tengah di Gunung Lawu, Magetan, Jawa Timur terus dilakukan tim SAR gabungan BPBD Magetan. Dua hari penyisiran melalui tiga jalur pendakian Candi Cetho, Cemoro Kandang serta Cemoro Sewu, tim masih belum bisa menemukan keberadaan korban yang terpisah dari rombongan. Angin kencang hujan badai dan terbatasnya jarak pandang di Puncak Lawu menjadi kendala utama tim SAR untuk mencari korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com