Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Hilang Diterjang Tsunami, Pelajar Ini Tetap Semangat Ikuti UNBK

Kompas.com - 03/04/2019, 09:50 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PALU, KOMPAS.com – Alfin Faiz Bara Mentari, merupakan pelajar kelas 12 di SMA Negeri Madani Palu, Sulawesi Tengah. Saat ini, ia tengah mengikuti Ujin Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolahnya.

Dua hari pasca-pelaksanaan UNBK semua soal dijawabnya dengan baik. Ia tampak bersemangat seperti anak remaja pada umumnya. Tak terlihat murung di raut wajahnya.

Meskipun, Alfin merupakan salah satu pelajar yang terdampak parah saat gempa bumi melanda tiga wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah. Rumah Alfin tak jauh dari bibir pantai, tepatnya di Desa Wani, Kecamatan Tavaeli, Kabupaten Donggala.

Baca juga: Alumni SMA Kanisius Bantu Korban Gempa Palu dengan Gowes Merah Putih For Palu

 

Rumah yang ditinggalinya bersama ibu dan saudaranya itu luluh lantak di goyang gempa bermagnitudo 7,7 dan dihantam gelombang tsunami pada 28 September 2018 lalu.

Beruntung, saat peristiwa itu terjadi, Alfin dan seluruh keluarganya selamat. Tapi, rumah beserta isinya tak ada yang bisa diselamatkan, termasuk buku tulis, baju sekolah dan buku pelajaran semua lenyap disapu gelombang tsunami.

Dari pengakuan Alfin, baju sekolah, tas dan sepatu yang dipakainya saat ini adalah bantuan dari teman-temannya.

“Motivasi orangtua, teman, dan juga guru, menjadi semangat saya untuk belajar lebih keras. Kejadian ini merupakan ujian dari Allah SWT. Makanya saya tetap semangat dan semoga bisa lulus dengan nilai baik,” kata Alfin, Selasa (2/4/2019).

Pelaksanaan UNBK serentak dilaksanakan sejak Senin (1/4/2019) diseluruh wilayah di Indonesia. Termasuk, di tiga wilayah di Sulawesi Tengah, yang terdampak bencana alam.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Irwan Lahace mengatakan, pasca-bencana alam, seluruh anak didik yang terdampak gempa tidak harus berlama-lama diliburkan. Proses belajar mengajar di daerah yang terdampak bencana dengan cepat dipulihkan.

“Semua pelaksanaan UNBK bagi daerah yang terdampak bencana berjalan dengan baik. Semua siswa yang mengikuti UNBK menggunakan gedung sekolah yang kondisinya layak untuk digunakan. Tidak ada lagi siswa yang belajar di tenda-tenda,” kata Irwan Lahace.

Baca juga: Palu Kini Bisa Ekspor Kelapa Olahan Tanpa Lewat Surabaya

Sampai saat ini, lanjut dia, belum ada kendala yang dihadapi saat UNBK berlangsung. Jika terjadi kendala pada sistem, pihak panitia sudah menyiapkan ujian nasional secara offline.

Berdasarkan data terkait jumlah sekolah terdampak di empat wilayah terdapak yakni Kota Palu, Sigi, Parigi Moutong dan Donggala, totalnya mencapai 1.299 gedung sekolah rusak berat.

Dengan rincian rusak berat mencapai 374 gedung, rusak sedang 437 gedung, dan rusak ringan sebanyak 488 gedung.

Kemudian, jumlah siswa terdampak di empat wilayah tersebut mencapai 262.579 siswa. Dengan rincian 231 meninggal dunia, 173 hilang, 126 luka berat, 428 rawat inap, mengungsi 52.121, dan 973 orangtua meninggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com