Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Waduk Rendam Jembatan, Tiga Desa di Jatigede Terisolasi

Kompas.com - 28/03/2019, 18:54 WIB
Aam Aminullah,
Khairina

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Tiga desa di wilayah Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat terisolasi.

Penyebabnya, air Waduk Jatigede merendam jembatan penghubung antarkecamatan, tepatnya di wilayah Anggaranu atau perbatasan antara Kecamatan Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal.

Jembatan yang berada di wilayah genangan Waduk Jatigede ini merupakan satu-satunya akses penghubung menuju 3 desa di wilayah Jatigede tersebut.

Baca juga: Mentan Amran Akan Tanam 5.000 Kelapa di Pesisir Waduk Jatigede

Sementara, akses jalan baru Lingkar Timur Waduk Jatigede, pengganti jalan yang terendam air Waduk Jatigede, hingga saat ini belum rampung dan masih dalam tahap pembangunan.

Terendamnya akses jalan itu baru kali pertama terjadi setelah penggenangan Waduk Jatigede pada 31 Agustus 2015 lalu.

Kondisi ini sudah terjadi selama tiga hari ke belakang.

Akibatnya, Warga Desa Mekarasih, Desa Ciranggem dan Desa Cisampih Kecamatan Jatigede sulit untuk beraktivitas keluar wilayah desa mereka.

"Untuk sementara agar bisa keluar dari wilayah desa, kami membuat rakit untuk menyeberangkan warga," ujar Kepala Desa Mekarasih Cecep Suryana kepada KOMPAS.com di lokasi jembatan yang terendam, Kamis (28/3/2019).

Cecep menuturkan, warga dari tiga desa tersebut banyak beraktivitas ke wilayah Kecamatan Jatinunggal atau Kecamatan Wado.

Dan satu-satunya akses jalan ke Jatinunggal dan Wado itu harus melintasi Jembatan Anggaranu yang berdiri di perbatasan Kecamatan Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal.

Sedangkan, akses jalan baru pengganti jalan yang berada di wilayah genangan Waduk Jatigede hingga kini masih proses pembangunan dan belum dapat dilalui.

Dengan terendamnya jembatan oleh air Waduk Jatigede itu warga desa hingga anak sekolah tidak dapat beraktivitas.

"Anak sekolah dari desa kami banyak yang sekolah di wilayah Jatinunggal dan Wado. Begitu juga kalau ke pasar, warga kami ya belanja di Pasar Wado atau Jatinunggal," ucapnya.

Cecep mengakui jika terendamnya jembatan penghubung membuat aktivitas warga lumpuh.

Meski sudah dibuat rakit sementara sebagai alat penyeberangan, namun warga khawatir jika harus menyeberang menggunakan rakit.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com