Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Gunungkidul Terjang Sekolah dan Permukiman

Kompas.com - 18/03/2019, 00:47 WIB
Markus Yuwono,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras menyebabkan banjir genangan di 6 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu (17/3/2019). Keenam kecamatan tersebut yaitu Purwosari, Semanu, Panggang, Tepus, Playen, Tanjungsari.

Hujan juga memicu longsor di kecamatan Patuk. Selain itu ada pula angin kencang di Playen yang mengakibatkan pohon tumbang. Sejumlah warga dilaporkan mengungsi.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edi Basuki, mengatakan, untuk terdampak genangan  air di Kecamatan Purwosari yang terpantau yaitu di Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Purwosari dan SMP N 1 Purwosari. 

"Jembatan Sungai Pacar II, Pacar II, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang sementara tak dapat dilalui akibat luapan air," katanya saat dihubungi Minggu malam.

Baca juga: Luapan Sungai Rendam Sejumlah Wilayah di Yogyakarta

Luapan sungai terjadi di Kecamatan Semanu menyebabkan 11 Kepala Keluarga terdampak. Untuk kota Wonosari, daerah yang terdampak yaitu ada di Desa Siraman, berupa sungai meluap. Dusun Gadungsari di RT 7 RW 12 terdampak juga akibat luapan sungai Besole," kata Edi.

"Untuk kecamatan Playen, luapan sungai menyebabkan permukiman warga di Dusun Dungwanglu dan Gedad di Desa Banyusoco terendam. Masih di kecamatan Playen, tadi juga ada pohon tumbang di Dusun Srikoyo, Desa Kepek, menyebabkan aliran listrik terganggu karena travo meledak," kata Edi.

Di kecamatan Tanjungsari, SMK Pelayaran juga kembali banjir. Sekolah ini menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

Ketinggian mencapai 1-1,5 meter. Sejumlah tembok pun ambrol akibat hantaman air. "Kios nelayan di Pantai Baron dan Kukup terdampak banjir dari utara. Ada beberapa kios rusak dan barang dagangan tersapu air," kata Edi.

Edi menginformasikan adanya longsoran yang mengenai rumah warga di Ngembes, Desa Pengkok, Kecamatan Patuk. "Sementara data yang masuk tidak ada korban jiwa, hanya harta. Sejumlah titik yang airnya sempat tinggi pun mulai surut," kata Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com