BANDUNG, KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan kereta penolong terbaru di Stasiun Bandung, Jumat (15/3/2019).
Satu rangkaian kereta penolong tersebut terdiri dari satu unik kereta penolong I yang berfungsi untuk evakuasi sarana KA dan satu unit lainnya untuk mengevakuasi penumpang dan kru KA.
“Investasinya Rp 6 miliar untuk dua kereta itu,” ujar Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Stasiun Bandung, Jalan Kebon Kawung Kota Bandung, Jumat (15/3/2019).
Baca juga: KAI Berlakukan Jalur Ganda, 5 Kereta Api di Madiun Terlambat hingga 1,5 jam
Edi menjelaskan, kereta penolong ini mengalami penambahan. Dulu, kereta penolong hanya berfungsi mengevakuasi sarana kereta api seperti kereta, gerbong, dan lokomotif ketika terjadi gangguan dalam perjalanan.
Sedangkan yang terbaru dilengkapi fasilitas IGD untuk evakuasi penumpang dan petugas yang mengalami luka-luka.
“Dengan kereta penolong ini memungkinkan proses evakuasi lebih cepat apabila terjadi peristiwa luar biasa hebat (PLH),” ungkapnya.
Kereta ini memiliki tenaga penggerak sendiri. Sebab, pembuatannya menggunakan metode alih fungsi dari KRD (kereta rel diesel).
Karena kereta tersebut tidak perlu ditarik lokomotif, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai lokasi kejadian bisa diminimalisasi.
“Untuk Jawa setidaknya perlu ada tiga (kereta penolong), sehingga kalau ada apa-apa cepat ambil tindakan. Saat ini ada dua. Sumatera juga sudah ada,” ungkapnya.
Kereta ini akan dioperasikan pada Lebaran nanti, mengingat setiap daerah memiliki titik rawan longsor, banjir, dan anjlok.