Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Punya Mata Palsu, Penyandang Disabilitas Minta Dibantu Cari Pekerjaan di Twitter

Kompas.com - 13/03/2019, 16:31 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang ditulis seorang pengguna Twitter, Aprilia Nur Azizah atau @Apriliaazizah_ menjadi viral di media sosial sejak Selasa (12/3/2019). Dalam unggahan itu, April minta bantuan pengguna Twitter untuk membantu mencarikan pekerjaan.

Banyak netizen yang merasa tergugah sebab April yang merupakan seorang penyandang disabilitas butuh pekerjaan untuk membantunya mendapatkan mata palsu serta membantu melunasi utang orangtua.

Berikut tulisan yang diunggah April:

"TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC

Nama saya Aprilia Nur Azizah, 20 tahun, dari Pangandaran, Jawa Barat.

Saya membutuhkan pekerjaan, apapun. Saya cacat fisik dari lahir, ekonomi keluarga kekurangan. Bekerja untuk diri sendiri, ingin mata palsu dan membantu melunasi utang ortu".

Sontak, twit April laris manis disebarluaskan. Hingga saat ini twit April sudah di-retweet lebih dari 35.500 kali dan disukai lebih dari 18.000 kali.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Penyandang Disabilitas Dorong DPR Tuntaskan RUU PKS

Ada juga sejumlah pengguna Twitter yang juga menawari lowongan pekerjaan untuknya.

Dalam twitnya, April juga mengunggah foto diri berlatar merah dan juga tampilan nilai ijazahnya saat masih menempuh pendidikan di SMK Teknik Komputer & Jaringan (TKJ) Pangandaran, Jawa Barat.

"Alasan saya meminta bantuan di Twitter karena keputusan saya. Iseng yang berhadiah. Karena saya merasa dan menganggap Twitter salah satu media sosial yang banyak keajaiban, memberi dampak baik, dan orang-orang di Twitter baik-baik," ujar April saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (13/3/2019).

Kerap merantau

April juga mengatakan bahwa ia sudah mencari lowongan pekerjaan di kampung halamannya, seperti di hotel ataupun kafe, namun hasilnya nihil.

"Saya juga sempat mencari lowongan kerja sebagai asisten rumah tangga (ART). Kenapa ART? Karena saya sudah putus asa dan pekerjaan ART tidak banyak persyaratan juga biaya ditanggung majikan," ujar April.

Sebelumnya, April mengaku mulai bekerja sejak ia mengenyam pendidikan SMP.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya bekerja sebagai babysitter atau perawat anak-anak sepulang sekolah.

"Saya bekerja di rumah tetangga, ya bisa dibilang babysitter. Hanya menemani anak-anak. Orangtua saya tidak pernah melarang karena kebutuhan," ujar April.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com