Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Pemkot Bandung soal Temuan Puluhan Mortir di Rumah Warga

Kompas.com - 06/03/2019, 15:24 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mendatangi lokasi penemuan mortir di Jalan IR H Djuanda, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Selasa (5/3/2019).

Yana mengaku prihatin dengan dengan adanya temuan puluhan mortir ini. Meski begitu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada aparat yang sudah tanggap mengatasi temuan ini.

"Ya tentunya cukup prihatin dengan adanya kejadian ini, tapi terima kasih aparat sudah tanggap. Mudah-mudahan penemuan ini yang terakhir juga, ya ternyata ini mortir diduga aktif ya, oleh karena itu perlu segera diamankanlah," kata Yana.

Baca juga: Jumlah Mortir Terus Bertambah, Penyisiran Dilanjutkan Tim Jihandak

Ketika disinggung apakah akan dilakukan penyisiran ke tempat lain, Yana mengatakan, hal itu cukup sulit dilakukan.

"Ya kan kalau bicara kolonial, Bandung memang dulu ada kolonial Belanda. Kami juga cukup sulit mendeteksi karena ini juga di pedalaman ya," kata dia.

"Saya enggak tahu kalau dengan sensor metal detector gitu apakah bisa. Karena mungkin saja itu ternyata apa, bisa saja apa. Enggak mungkin se-Bandung kami bongkar kan. Tapi, ini jadi warning-lah, maksudnya bahwa kita juga tinggal di daerah bekas Belanda ya, pernah ada perang juga di sini, minta masyarakat juga waspada saja," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, penemuan mortir ini berawal dari galian fondasi di halaman rumah tersebut oleh seorang tukang. Awalnya, hanya satu mortir, namun saat digali oleh tim Jibom Polda Jabar, mortir pun bertambah.

Baca juga: Warga Dilarang Dekati Lokasi Penemuan Puluhan Mortir Bandung

 

Sampai saat ini, sudah sekitar 90 mortir yang berhasil diangkat, diduga masih tersisa mortir yang tertimbun di tanah.

Penyisiran mortir pagi ini dilanjutkan tim Jihandak Yonzipur Kodam III Siliwangi. Pengangkatan dilakukan secara manual mengingat kondisi mortir yang lengket berkarat bercampur tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com