MADIUN, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun meliburkan siswa-siswi yang sekolah dan rumahnya terdampak bencana banjir, Rabu ( 6/ 3/2019).
Libur sekolah diberlakukan hingga bencana banjir yang merendam ratusan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Madiun itu mereda.
"Untuk sementara para siswa yang sekolahnya terdampak banjir kami arahkan belajar di rumah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Sodik Hery Purnomo yang ditemui saat meninjau SDN Purworejo yang terendam banjir, Rabu (6/3/2019) pagi.
Baca juga: Banjir di Madiun, Banyak Anak Balita dan Manula Terjebak di Dalam Rumah
Menurut Sodik, tidak semua sekolah diliburkan. Hanya sekolah yang terdampak banjir saja yang libur.
"Tidak semua sekolah diliburkan. Hanya sekolah terdampak banjir saja," tandas Sodik.
Sodik mengatakan pihaknya masih mendata jumlah gedung sekolah yang terendam banjir. Namun, laporan sementara jumlah sekolah yang terendam banjir mencapai puluhan.
"Jumlahnya enggak sampai ratusan. Sekitar puluhan gedung sekolah," kata Sodik.
Diberitakan sebelumnya, ratusan rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Madiun diterjang banjir setelah hujan deras melanda wilayah itu hingga tujuh jam.
Banjir mulai menerjang rumah warga sejak Rabu (6/3/2019) dini hari.
"Banjir pertama menerjang Kecamatan Saradan, kemudian Kecamatan Balerejo, lalu Kecamatan Pilangkenceng," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami kepada Kompas.com, Rabu pagi.
Ahmad Dawami yang biasa disapa Kaji Mbing ini menyatakan, jumlah data rumah yang terdampak banjir masih dihitung.
Namun, data sementara, ratusan rumah dilaporkan terendam akibat banjir di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan.
"Satu desa di Klumutan di Saradan jumlahnya mencapai ratusan rumah. Ketinggiannya ada yang mencapai empat hingga lima meter," kata Kaji Mbing.