Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulah Penumpang KA Pangandaran, dari Buang Air di Kursi hingga Rusak Fasilitas

Kompas.com - 26/02/2019, 17:23 WIB
Reni Susanti,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, menyayangkan ulah penumpang KA Pangandaran yang merusak fasilitas kereta tersebut.

Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Joni Martinus mengatakan, sejumlah fasilitas di KA Pangandaran rusak.

Joni mencontohkan, ada penumpang yang menggunakan meja makan yang dilipat di kursi untuk bantalan tidur hingga akhirnya meja tersebut rusak. Ada juga kursi yang diputar hingga menghadap jendela yang bisa mengakibatkan kursi tersebut rusak atau tidak bertahan lama.

Bahkan, kata Joni, ada penumpang yang buang air kecil di kursi tersebut.

“Bahkan ada yang pipis di kursi. Ada pria usia 30 tahunan, mungkin dia bingung dimana toilet. Karena bingung dia pipis di situ,” ujar Joni saat ditemui di kantornya yang berada di Jalan Stasiun Barat, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/2/2019).

Baca juga: Cara Dapatkan Tiket Promo KA Pangandaran Bandung-Banjar Rp 1 Berubah, Perhatikan Hal Ini

 Joni mengatakan, belum lagi banyak anak-anak yang berlompatan di kursi kereta api dan berlarian di koridor. Sedangkan orangtua mereka hanya mendiamkan, bahkan mengikuti tingkah anaknya. 

“Petugas sudah menegurnya. Tapi setelah ditegur, mereka tetap melakukan hal serupa,” ungkapnya. 

Petugas, sambung Joni, hanya bisa menegur. Kecuali jika penumpang merokok dan tidak memiliki tiket, maka petugas bisa menurunkan penumpang. 

Joni mengatakan, gerbong baru KA Pangandaran baru beroperasi akhir 2018 atau belum genap satu tahun. Namun, kata Joni, banyak penumpang yang tidak bisa menjaga bahkan merusak fasilitas.

Baca juga: Promo KA Pangandaran, Jakarta-Bandung-Banjar Diperpanjang

Joni menjelaskan, KA Pangandaran memang sedang dalam masa promo. Bahkan untuk Bandung-Banjar (pp) hanya dikenai biaya Rp 1. 

Karena murah bahkan bisa dibilang gratis, banyak penumpang yang baru pertama kali naik kereta api. Persoalannya adalah ketika penumpang belum memiliki edukasi tentang berkereta api. 

Untuk itu, pihaknya menggaet komunitas pecinta kereta api untuk mensosialisasikan dan mengedukasi penumpang agar tidak merusak fasilitas kereta. Apalagi, tindakan penumpang tersebut mengganggu penumpang lainnya. 

Ia berharap, para penumpang bisa menjaga fasilitas kereta bersama-sama. Sebab kereta digunakan untuk umum. 

“Mulai besok, kami juga akan mengedukasi penumpang dengan masuk dari gerbong ke gerbong,” ucapnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com