KENDAL, KOMPAS.com - Di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, ada wisata kuliner baru bernama Pasar Sepuran. Pasar Sepuran ini, dikelola oleh desa Pagerdawung kecamatan Ringinarum.
Dinamakan Pasar Sepuran, karena lokasinya berdekatan dengan lintasan rel kereta api, yang ada di desa Pagerdawung.
Menurut kepala desa Pagerdawung Kecamatan Ringinarum Kendal, Sunaryo, Pasar Sepuran mulai dibuka Minggu (24/02) ini. Selain makanan tradisional, di Pasar Sepuran masyarakat juga bisa membeli cindera mata buatan masyarakat desa Pagerdawung.
“Ada makanan khas desa, seperti Tiwul, Gendar, dan lainnya,” kata Sunaryo, di sela acara pembukaan Pasar Sepuran.
Baca juga: Hobi Wisata Kuliner, Ini Favorit Jokowi di Restoran Mbah Karto
Pasar Sepuran, tambah Sunaryo, telah dijadikan icon baru desa yang ia pimpin. Pasar Sepuran dibuka setiap minggu dan masyarakat bisa membeli apa yang disuka.
“Di sini ada sungai kecil yang airnya mengalir cukup deras. Nanti akan kami jadikan tempat wisata pendukung Pasar Sepuran ini,” jelasnya.
Bupati Kendal Mirna Anissa yang datang untuk membuka pasar Sepuran sebagai tempat wisata baru, mengaku bangga dengan masyarakat desa Pagerdawung. Sebab bersama kepala desanya, sudah bisa membuat tempat wisata kuliner yang sangat bagus.
“Ini keren, lho. Semoga bisa berkembang dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat desa sini,” tambahnya.
Salah satu masyarakat desa Gemuh kecamatan Gemuh Kendal, yang datang ke pasar Sepuran, Eko, mengaku cukup penasaran dengan wisata kuliner Pasar Sepuran.
Baca juga: Lokalisasi Prostitusi Semampir Bakal Jadi Tempat Wisata Kuliner
“Saya datang karena penasaran. Tapi saya senang bisa menikmati getuk, makanan yang aku suka sejak kecil,” ujarnya.
Ia berharap, ke depan pasar Sepuran bisa ditata dengan baik, termasuk parkir motornya, supaya tidak semrawut. Apalagi, pasar Sepuran tempatnya berdekatan dengan lintasan kereta api, yang bisa sewaktu-waktu ada kereta lewat.
“Kalau tidak dijaga, bisa berakibat fatal. Sebaiknya ada orang yang berjaga-jaga. Sebab palang pintu lintasan tersebut, sangat sederhana karena tidak dari PT KAI,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.