Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPTKG: Tiga Guguran Gunung Merapi pada Selasa Merupakan Awan Panas

Kompas.com - 30/01/2019, 19:24 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyimpulkan tiga guguran di Gunung Merapi pada Selasa (29/1/2019), merupakan awan panas guguran.

Kejadian awan panas guguran ini merupakan yang pertama pasca-status Gunung Merapi ditetapkan menjadi waspada (Level II).

"Berdasarkan analisis visual dan deposit, guguran pada tanggal 29 Januari 2019 disimpulkan bahwa kejadian tersebut merupakan awan panas guguran," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, dalam jumpa pers, Rabu (30/1/2019).

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar, 3 Desa di Boyolali Hujan Abu

Hanik menuturkan, awan panas guguran pertama teramati pada pukul 20.17 WIB. Tercatat jarak luncurnya mencapai 1.400 meter dengan durasi 141 detik.

"Awan panas guguran kedua terjadi pada pukul 20.53 WIB jarak luncur 1.350 meter dan durasi 135 detik," ujar dia.

Awan panas guguran ketiga teramati terjadi pada pukul 21.41 WIB. Jarak luncur tercatat kurang lebih 1.100 meter dengan durasi 111 detik.

"Semua awan panas guguran itu mengarah ke Kali Gendol," ungkap dia. 

Akibat dari kejadian awan panas guguran ini, terjadi hujan abu tipis di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Berdasarkan laporan, hujan abu tipis terjadi di sekitar Kota Boyolali, Kecamatan Musuk, Mriyan, Mojosongo, Teras, Cepogo, Simo, Kabupaten Boyolali dan Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Baca juga: Kodam Diponegoro Antisipasi Meletusnya Gunung Merapi

"Jadi, ini merupakan guguran awan panas pertama," ujar dia.

Menurut dia, kejadian awan panas guguran yang terjadi jarak luncurnya masih pendek. Sehingga, BPPTKG Yogyakarta masih menentapkan status Gunung Merapi pada tingkat waspada (Level II).

"Jadi, statusnya masih waspada. Rekomendasi kami, masyarakat di kawasan KRB III diminta tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, serta radius 3 km dari Puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk," ungkap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com