Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan Hutan Aceh Capai 15 Ribu Hektar Tahun 2018

Kompas.com - 24/01/2019, 14:21 WIB
Raja Umar,
Khairina

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com- Berdasarkan data hasil pantauan Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAKA), kondisi deforestasi atau penggundulan kawasan hutan di Provinsi Aceh pada tahun 2018 mencapai 15.071 hektar.

Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan deforestasi yang terjadi pada 2017 lalu seluas 17.820 hektar.
 
“Angka penggundulan hutan Aceh tahun 2018 mulai menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Ini menjadi indikasi pengawasan hutan lindung mulai bagus,” kata Agung Dwi Nurcahya, Ketua Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh, Rabu (23/01/2019).

Agung menyebutkan, deforestasi yang terjadi di hutan Kawasan Ekosistem Lauser (KEL) dengan luas areal 2,2 juta hektar yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Aceh seluas 5.685 hektare pada tahun 2018.

Sehingga, tutupan hutan di dalam Kawasan Ekosistem Lauser (KEL) hingga Desember lalu hanya tersisa 1.799.715 hektar saja.

“Dari 13 kabupaten yang paling parah terjadi kerusakan hutan dalam KEL diantaranya Gayo Lues terjadi deforestasi seluas 1.063 hektar, disusul Nagan Raya 889 hektar, dan Aceh Timur 863 hektar,“ rincinya.

Baca juga: Kapal Pengangkut BBM Kandas di Perairan NTT, Tim Ahli Survei Kerusakan Ekosistem

Bedasarkan batas fungsi kawasan hutan sesuai dengan SK Kementerian LHK No 103 Tahun 2015, setelah APL kawasan hutan di Provinsi Aceh yang mengalami deforestasi tertinggi selama ini terjadi di wilayah hutan lindung seluas 3.577 hektar, hutan produksi 2.728 hektar, serta Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL) seluas 807 hektare.

“Data hasil pantauan kami deforestasi yang paling tinggi itu terjadi di kawasan hutan lindung,” sebutnya.

Meski adanya penurunan angka kerusakan penutupan hutan dan mulai berkurangnya penebaran titik api kebakaran lahan sejak tahun 2016, namun bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan di Provinsi Aceh pada Tahun 2018 malah meningkat dari tahun sebelumnya.

“Angka pengrusakan hutan mulai menurun jika dibandingkan sejak tahun 2016, tapi kejadian bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan malah meningkat. Mungkin ini akibat kerusakan hutan dan sejumlah daerah aliran sungai yang telah terjadi puluhan tahun lalu,” ujarnya.

Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (Haka) bekerjasama dengan Forum Konservasi Lauser (FKL), berharap rilis kondisi kerusakan hutan di Aceh ini menjadi sebagai bahan masukan untuk pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan dan aturan untuk penyelamatan hutan, serta dapat menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat terhadap pentingnya untuk menjaga kelestarian alam. 

Kompas TV Air jernih dan warna warni bunga langsung menyapa pengunjung saat di pintu masuk Dam Sanen Rejo di Kecamatan Tempurejo, Jember, Jawa Timur. Dam atau bendungan kecil ini disulap sedemikian rupa sehingga menyuguhkan pesona tersendiri dan ramai dikunjungi warga. Wisata Dam Sanenrejo dikelilingi oleh taman bunga berlatar belakang deretan perbukitan masih alami dengan hijaunya hutan lindung. Selain spot swafoto pengunjung bisa merasakan sensasi wisata susur sungai dengan 2 perahu yang telah disediakan. Dam Sanenrejo semula hanya berupa bendungan biasa pendistribusi air irigasi lahan persawahan dan kebun yang identik dengan sampah. Namun lokasi ini kemudian digagas oleh warga setempat menjadi tempat wisata murah meriah sekaligus sebagai ajang pelestarian ekosistem hutan dan air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com