Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pengangkut BBM Kandas di Perairan NTT, Tim Ahli Survei Kerusakan Ekosistem

Kompas.com - 04/01/2019, 14:56 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kupang akan menurunkan tim ahli untuk melakukan survei di lokasi kandasnya kapal tanker berbendera Cook Island di perairan Kepulauan Alor, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kapal milik Ocean Tanker asal Singapura itu mengangkut bahan bakar minyak dan berlayar dari Timor Leste kembali ke Singapura.

"Akan disurvei oleh tim ahli terkait kerusakan ekosistem laut di perairan Alor," kata Kepala Stasiun PSDKP Kupang Mubarak, kepada Kompas.com, Jumat (4/1/2019).

Baca juga: Kapal Kandas di Pulau Pari, Terumbu Karang 1,000 Meter Persegi Rusak

Setelah disurvei, lanjut Mubarak, maka akan dihitung kerugiannya dan akan dikenakan ganti rugi kepada pihak kapal tersebut.

Tim ahli yang diturunkan itu, kata Mubarak, berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan NTT dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menurut Mubarak, di dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007, diatur terkait kegiatan yang mengakibatkan kerusakan terhadap ekosistem karang.

Upaya penyelesaiannya dilakukan dengan cara ganti kerugian kerusakan ekosistem. "Apabila tidak ganti rugi, maka akan dilakukan upaya proses hukum," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, Mubarak menyebut, sebuah kapal tanker berbendera Cook Island kandas di perairan Kepulauan Alor, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mubarak mengatakan, kapal tanker Ocean Princess itu tenggelam, saat dalam pelayaran dari Dili, Timor Leste, menuju Singapura.

Baca juga: Kapal Tanker Berbendera Cook Island dari Timor Leste Kandas di NTT

"Kapal itu kandas di perairan Alor sejak Jumat (28/12/2018) lalu," ungkap Mubarak kepada Kompas.com, Kamis (3/1/2019).

Kapal tersebut, lanjut Mubarak, membawa bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Dili ke Singapura.

Menurut Mubarak, kapal itu dinahkodai oleh Kapten Ahira Sroyer dan 18 orang anak buah kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com