Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Yel-Yel "Jogja Istimewa" Pendukung Prabowo-Sandi, Tanpa Izin dari Kill The DJ hingga Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 16/01/2019, 14:20 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pencipta lagu "Jogja Istimewa", Moh Marjuki alias Marzuki Mohammad atau yang dikenal dengan nama Kill The DJ, melapor ke Polisi Daerah (Polda) DIY terkait aksi para pendukung calon presiden nomor urut 2 yang mengubah lirik lagi ciptaannya.

Marzuki berprinsip, dirinya tidak terima apabila lagu ciptaanya tersebut digunakan untuk kampanye. Dirinya juga baru mengetahui lagu ciptaanya diubah liriknya dari media sosial.

Marzuki mengaku kasus serupa pernah terjadi ketika dirinya mensomasi Dinas Kesenian dan Kebudayaan karena menggunakan lagu tanpa seizinnya.

Berikut ini fakta lengkap terkait gubahan lagu "Jogja Istimewa":

1. Ini alasan  lagu "Jogja Istimewa" tidak untuk kampanye

Pencipta lagu Jogja Istimewa Moh. Marjuki saat berada di Mapolda DIY untuk membuat laporan terkait lirik lagu yang di ubah dan digunakan untuk mendukung Paslon Capres dan Cawapres nomor urut 2 KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Pencipta lagu Jogja Istimewa Moh. Marjuki saat berada di Mapolda DIY untuk membuat laporan terkait lirik lagu yang di ubah dan digunakan untuk mendukung Paslon Capres dan Cawapres nomor urut 2

Personel Jogja Hip Hop Foundation tersebut menjelaskan, lagu karyanya tersebut memiliki nilai-nilai historis yang luar biasa baginya.

"Lagu itu (Jogja Istimewa) bagi saya sendiri mempunyai nilai historis yang luar biasa, seperti membayar utang rasa saya terhadap Yogyakarta yang saya cintai," ujar Marzuki Mohamad saat di Mapolda DIY, Selasa (15/01/2019).

Marzuki menyampaikan, dari awal ia memang sudah memiliki prinsip untuk tidak mengomersilkan lagu "Jogja Istimewa". Termasuk tidak akan mengizinkan jika digunakan untuk kepentingan kampanye.

"Saya tidak akan mengingkari nilai-nilai dan spirit lagu itu hanya untuk kampanye pilpres. Pun di 2014, saya mendukung Jokowi tetapi saya tidak menggunakan lagu itu, mengutak-atik lagu itu," ungkapnya.

"Beberapa kali mungkin lebih dari 10 kali banyak iklan atau kepentingan-kepentingan komersial yang akan menyewa menggunakan lagu itu, saya sama sekali tidak akan mengizinkan," imbuhnya.

Baca Juga: Lagu "Jogja Istimewa" Diubah demi Salah Satu Capres, Penciptanya Lapor Polisi

2. Lagu "Jogja Istimewa" populer saat erupsi Merapi 2010

Puncak Gunung Merapi terlihat dari Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (22/5). Pasca letutsan freatik Gunung Merapi yang telah terjadi empat kali sejak Senin (21/5) hingga Selasa (22/5) dini hari, status Gunung Merapi naik dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/ama/18.Aloysius Jarot Nugroho Puncak Gunung Merapi terlihat dari Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (22/5). Pasca letutsan freatik Gunung Merapi yang telah terjadi empat kali sejak Senin (21/5) hingga Selasa (22/5) dini hari, status Gunung Merapi naik dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/ama/18.

Marzuki menjelaskan, lagu "Jogja Istimewa" tercipta setelah dirinya membaca buku tentang sejarah Yogyakarta.

"Saya membaca buku tentang sejarah Yogyakarta dan nilai-nilai tentang semangat Yogyakarta, membaca takhta untuk rakyat, saya kagum sekali dengan Sultan HB IX," tuturnya.

Selain itu, menurut Marzuki, ada banyak kalimat yang dilontarkan oleh Presiden Soekarno yang menginspirasi terciptanya lagu "Jogja Istimewa".

"Banyak kalimat Soekarno yang menginspirasi lagu itu, ketika ibu kota Indonesia dipindah ke Yogyakarta. Banyak budi pekerti lainnya yang hidup dan tumbuh di Yogyakarta," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com