Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Ir Soekarno Bangka Siapkan Fasilitas Bayi Tabung untuk Dukung Pariwisata

Kompas.com - 11/01/2019, 08:23 WIB
Heru Dahnur ,
Khairina

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com- Pengembangan potensi pariwisata di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, bakal sejalan dengan program layanan rumah sakit.

Direktur Utama RSUD Ir Soekarno, Armayani Rusli, mengatakan, pihaknya akan menggagas kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam penelitian bayi tabung (In Vitro Fertilization).

"Dalam konsep medical tourism Bali sudah punya fertilisasi buatan ini. Nanti kami harapkan RS Ir Soekarno Bangka juga ada. Sama-sama daerah pengembangan pariwisata," kata Armayani, Kamis (10/1/2019).

Dia menuturkan, program bayi tabung tidak hanya ditujukan bagi masyarakat setempat, tapi juga turis yang datang berkunjung sembari berwisata.

Baca juga: Michelle Obama dan Perjuangannya untuk Hamil Lewat Program Bayi Tabung

Program bayi tabung pun didukung dengan gedung labor dan ruang perawatan yang sudah ada.

Program bayi tabung diharapkan semakin mempermudah pasangan untuk mendapatkan keturunan.

"Tentunya rencana ini butuh waktu. Tapi prosesnya kami mulai dulu dengan FKUI," ujarnya.

Dibangun sejak 2009, RSUD Ir Soekarno menjadi rumah sakit milik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terletak di lintas timur pantai Bangka.

"Kalau untuk laser wajah dan kecantikan kami sudah punya. Biaya Rp 1 juta sampai Rp 2 juta yang lebih murah daripada harus ke Jakarta," ucapnya.

Kompas TV Inilah suasana kota tua di kawasan Jalan Panggung, Surabaya setelah pemerintah kota melalui dinas kebudayaan dan pariwisata menggandeng sejumlah komunitas dan masyarakat beramai-ramai mengecat kawasan yang terkenal akan sektor pedagangan tersebut dengan tema warna-warni. Nantinya kawasan yang menyimpan sejuta cerita pada masa jaman penjajahan ini akan menjadi destinasi wisata baru untuk wisatawan baik lokal maupun asing yang biasanya turun dari kapal pesiar saat bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan apabila pagi dan siang hari di kawasan Jalan Panggung ini dipergunakan warga untuk berjualan maka pada sore dan malam harinya kawasan ini bisa dijadikan wisata swafoto dengan perpaduan warna-warni bangunan. Apalagi dipadukan dengan ornamen kota tua yang tetap melekat pada lokasi yang menyimpan banyak nilai sejarah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com