Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Bencana Sukabumi, Longsor Susulan Terjadi Lagi hingga Cisolok Masuk Daerah Rawan Bencana

Kompas.com - 03/01/2019, 17:52 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada hari Rabu (2/1/2019) malam, longsor susulan sempat terjadi di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kontur tanah menjadi berubah, kata Koordinator Humas dan Protokoler Basarnas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap membantu relokasi warga yang terdampak longsor.

Berikut fakta baru bencana longsor di Sukabumi:

1. Longsor susulan terjadi pada Rabu malam

Suasana pencarian korban tanah longsor di Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/1/2019).KOMPAS.com/BUDIYANTO Suasana pencarian korban tanah longsor di Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/1/2019).

Longsor susulan sempat terjadi di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Rabu (2/1/2019) malam.

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Humas dan Protokoler Basarnas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor.

"Semalam pukul 10.00 WIB -10.30 WIB terjadi longsor susulan pergeseran tanah yang cukup signifikan," katanya dalam pesan singkatnya, Kamis (3/1/2019).

Tidak ada korban jiwa dalam longsor susulan tersebut.

Baca Juga: Rabu Malam, Longsor Susulan Kembali Terjadi di Cisolok Sukabumi

2. BNPB akan relokasi korban bencana longsor di Sukabumi

 Relawan sedang mencari korban bencana longsor di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1/2019).KOMPAS.com/BUDIYANTO Relawan sedang mencari korban bencana longsor di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1/2019).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, para korban bencana akan direlokasi.

"Nantinya mereka akan direlokasi atau rumah tidak akan kembali dibangun di sini, tetapi akan dicarikan tempat yang lebih aman," kata Sutopo, Rabu (2/1/2018).

Sutopo menjelaskan alasan relokasi karena menurut peta daerah rawan longsor yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kecamatan Cisolok berstatus menengah hingga tinggi.

Oleh karena itu, daerah tersebut memang masuk dalam kategori yang rawan terjadi bencana longsor.

"Kita bisa melihat daerah di desa Sirnaresmi yang berada di dalam warna merah hingga warna kuning. Artinya potensi terjadinya longsor pada bulan Januari menengah sampai tinggi," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com