Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendahului di Tikungan, Pelajar Ini Tewas Tabrak Mobil

Kompas.com - 19/11/2018, 14:13 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi


YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Seorang pelajar tewas setelah gagal mendahului kendaraan dan menabrak sebuah mobil di Jalan Bedoyo-Pracimantoro, tepatnya di Padukuhan Ngroyo, Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta. Senin (19/11/2018) pagi.

Kanit Laka Lantas Polres Gunungkidul Ipda Soni Yuniawan menyampaikan, kecelakaan yang mengakibatkan Eny Puji Rahayu (17) warga Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, tewas bermula saat Eny berjalan dari arah Pracimantoro menuju arah Bedoyo, mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi AD 4204 PU.

Pelajar tersebut memacu motornya dengan kecepatan cukup tinggi menyalip sebuah kendaraan dengan kondisi jalan menurun dan menikung.

Naas, di depan korban muncul kendaraan roda empat bernomor polisi BE 2490 CS dari arah berlawanan yang dikemudikan Warsito (43) warga Dusun 001, RT 002 RW 001, Mataram jaya, Bandar Mataram, Lampung tengah.

"Korban mencoba mendahului kendaraan bermotor lain yang identitasnya tidak diketahui kondisi jalan menikung dan menurun korban berjalan dengan kecepatan tinggi," katanya, saat ditemui di kantornya, Senin.

Baca juga: Usai Tes CPNS di Pekanbaru, Siska Tewas Kecelakaan Bersama Adiknya

"Jaraknya sangat dekat dan dengan waktu singkat kedua kendaraan bermotor tersebut tidak bisa menghindar. Pengendara sepeda motor melaju terlalu ke kanan, rambu-rambu jalan di sana, marka jalan garis lurus tidak putus-putus," ucapnya.

Dari keterangan identitas korban, diketahui Eny masih pelajar di sebuah SMA negeri. Dia tewas seketika di lokasi.

"Korban mengalami luka di kepala, patah tulang kaki bagian kiri. Korban seketika meninggal dunia di tempat," katanya.

Soni mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada pengemudi kendaraan roda empat. Barang bukti berupa sepeda motor telah diamankan di Polres Gunungkidul.

Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Mega Tetuko mengatakan, akan terus menggencarkan operasi terhadap pengendara di bawah umur, terutama pelajar.

Sebab, dikhawatirkan dengan usia di bawah 18 tahun, saat mengendarai kendaraan nekat dan terjadi kecelakaan.

Pihaknya meminta peran aktif orang tua untuk meluangkan waktu mengantar dan menjemput sekolah.

"Jika alasannya transportasi sulit, kita tanya sekarang, orang tua lebih sayang nyawa anaknya atau meluangkan waktu mengantarkan sekolah?" ujarnya. 

Kompas TV Benarkah penyebab jatuhnya Lion Air PK-LQP di Karawang adalah karena adanya fitur baru di pesawat tersebut yang tidak diketahui pilot? Baru-baru ini media Amerika Serikat, Wall Street Journal menyatakan adanya fitur kontrol penerbangan baru dalam pesawat jenis Boeing 737 max 8 yang tidak dirilis oleh Boeing sebelum kecelakaan Lion Air PK-LQP terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com