Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkades Serentak, Polisi Tingkatkan Pengamanan di Desa Dianggap Rawan

Kompas.com - 15/10/2018, 20:23 WIB
Farida Farhan,
Khairina

Tim Redaksi

 

KARAWANG, KOMPAS.com-Pada pelaksanaan pilkades serentak November mendatang, 5 desa di 2 kecamatan di Karawang dianggap rawan. Polres Karawang pun meningkatkan pengamanan.

"Lima desa yang kami anggap rawan berada di Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Rengasdengklok, di antaranya Desa Kalangsari," ujar Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya,  Senin (15/10/2018).

Saat ini, kata dia, pihaknya terus melakukan pantauan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di 67 desa yang menyelenggarakan pilkades serentak, terutama di titik-titik yang dianggap rawan. Sekitar 800 personel diterjunkan untuk melakukan pengamanan.

"Akan tetapi jika situasi memanas, kami siap mempertebal pengamanan. Konsep pengamanan sudah kami buat," katanya.

Slamet mengimbau, agar masyarakat senantiasa menjaga kondusifitas masing-masing desa yang menggelar pilkades.

"Kami mengimbau kepada masing-masing calon dan polsek untuk menjaga kondusifitas masing-masing wilayah, mengikuti birokrasi yang berlaku, dan apabila terpilih lakukan dengan ketentuan yang berlaku. Jika ada yang menyalurkan pendapat di luar ketentuan dan memicu suasana tidak kondusif, akan kami tindak," katanya.

Baca juga: Pilkades di Magelang, Kandidat Kakak Beradik sampai TPS Unik

Hal senada disampaikan Dandim 0604 Karawang Letkol Inf Endang Sumardi.

Endang menyebutkan, penyelenggaraan pilkades serentak harus berpegang pada peraturan yang berlaku. Ia juga meminta panitia dan pihak terkait tidak membuat polemik baru.

"Ada lima desa yang rawan. Diantaranya ada yang belum cukup umur (25 tahun saat mendaftar). Panitia juga harus bisa menjawab reaksi atas keputusan yang dibuat saat menentukan kelulusan balon kades. Jangan sampai kemudian menimbulkan polemik baru," katanya.

Endang mengungkapkan, pihaknya bersama Polres Karawang beserta pihak lainnya senantiasa melakukan pantauan dan pendekatan kepada calon kades dan pendukungnya. Hal ini dilakukan untuk meredam keributan.

"Kita harus berpikir dewasa, jangan lagi ada intimidasi, teror, apalagi ada korban," katanya.

Kompas TV Sebelum hilang dan kemudian tewas, gadis cilik ini terakhir kali berpamitan kepada orang tuanya untuk les.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com