Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2018, 15:06 WIB
Rosyid A Azhar ,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PALU, KOMPAS.com — Denyut perekonomian di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai kembali pulih. Sejumlah pedagang mulai berani membuka toko dan kiosnya pasca-bencana gempa dan tsunami, Kamis (4/10/2018).

Di Jalan RW Mongisidi, misalnya, beberapa apotek sudah membuka lebar pintunya. Begitu pula pedagang makanan yang sudah melayani konsumennya.

Untuk meyakinkan masyarakat, aparat juga berkeliling kota dengan menggunakan kendaraan taktis yang dilengkapi pengeras suara meyakinkan masyarakat bahwa Kota Palu sudah kondusif dan aman. Mereka meminta warga tidak perlu takut.

"Kami tadi sudah belanja sayur dan telur. Aman tidak ada apa-apa," kata Hasna, warga Kota Palu.

Baca juga: Detik-detik Arif Selamat dari Hotel Roa Roa yang Ambruk, Suasana Gelap dan Suara Minta Tolong

Pemulihan jaringan energi listrik terus dilakukan dan diperluas jangkauannya. Ini akan membantu warga memulihkan kehidupan, memudahkan mendapatkan air, dan melancarkan komunikasi.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto mengatakan bahwa geliat kehidupan di Kota Palu sudah mulai terbuka. Dari rapat koordinasi yang dipimpinnya, Kamis (4/10/2018), seperti ditayangkan di KompasTV, koordinasi antar-sektor sudah mulai terjalin.

 

Makanan

Wiranto mengatakan, bantuan makanan dan minuman sudah diterima. Distribusinya akan dilakukan sesegera mungkin, termasuk ke daerah-daerah terpencil.

"Makanan dan minuman harus cukup. Tenda akan kami kirim. Saya minta segera distribusi makanan dan minuman. Saya minta semua tempat pengungsian cukup makanan dan minuman," katanya.

Hingga kemarin, setidaknya ada tujuh dapur umum yang sudah dilaporkan ke Wiranto. Dia minta agar dapur umum digelar di tenda pengungsian yang berisi minimal 2.000 orang. Pasalnya, dapur umum yang dikelola relawan, BNPB dan TNI/Polri mampu mengelola bahan mentah jadi makanan jadi bisa membuat hingga 4.000 porsi.

Baca juga: Tangis Bahagia Syaiful Bertemu Sang Ibu Setelah Berjibaku Membalik Mayat yang Bergelimpangan

Selain itu, Wiranto sudah berkoordinasi untuk membuka minimarket yang bebas diambil oleh warga pengungsi. Namun, mereka harus mendaftarkan diri dan apa yang diambil baru kemudian dibayar oleh BNPB terlebih dahulu.

"Kalau (minimarket) tutup gimana, silakan dibuka saja, dibantu aparat keamanan. Tetapi dibayar. Yang kecil-kecil, yang bayar BNPB supaya enggak ada kesan penjarahan. Tetapi, kami akui masih ada satu dua yang tidak bisa dikontrol. Sekarang sudah tidak ada. Makanan sudah cukup, penting untuk segera kita drop," katanya.

Listrik

Wiranto juga mengaku sudah menerima laporan perhitungan kebutuhan listrik di Palu dan kondisi aktualnya di lapangan. Dalam kondisi normal sebelumnya, lanjut Wiranto, Palu membutuhkan 135 megawatt listrik.

Dengan hanya dua gardu yang masih bisa beroperasi setelah gempa, hanya 10 persen kebutuhan listrik yang bisa dipenuhi. Oleh karena itu, dia sudah meminta perbaikan lima gardu induk lainnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com