Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Air di Kolam Renang yang Videonya Viral Tidak Direkayasa

Kompas.com - 02/10/2018, 16:12 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pihak TNI Angkatan Laut membantah Kolam Renang Tirta Krida di komplek Puslatdiksarmil TNI AL Juanda dilengkapi alat pengaduk air dan pembuat gelombang.

Gelombang air di kolam yang terjadi sebelum bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah itu disebut terjadi alami tanpa alat bantu.

"Yang terjadi kemarin alami dan bukan rekayasa, kami tidak punya alat pengaduk air atau pembuat gelombang," kata Komandan Lanudal Juanda, Kolonel (P) Bayu Alisyahbana, Selasa (2/10/2018).

Di kolam tersebut, pihaknya hanya memiliki alat manual yang berfungsi mengatur sirkulasi air untuk membersihkan dan menjernihkan air kolam.

"Hanya alat itu saja, alat lainnya tidak punya," jelasnya.

Baca juga: Viral Video Air Kolam Renang Bergerak Sendiri, Ini Penjelasannya

Pernyataan tersebut membantah keterangan Kepala Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Hary Tirto Djatmiko, yang menyebut kolam sengaja dipasangi alat pengaduk air karena kolam digunakan sebagai salah satu sarana Diklat Penanganan SAR Perairan (Laut dan Sungai).

Kolam Renang Tirta Krida di komplek Puslatdiksarmil TNI Angkatan Laut terletak di Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, tidak jauh dari Bandara Internasional Juanda Surabaya.

Ada 2 kolam di komplek Tirta Krida, salah satunya seluas 50x25 meter dan satu lagi lebih kecil ukurannya.

Selain digunakan untuk latihan prajurit TNI Angkatan Laut, juga dibuka untuk umum hingga Selasa (2/10/2018).

Sebelumnya, gelombang air di kolam tersebut terekam kamera dan viral di media sosial. Video berdurasi 2,16 detik disebut terkait gempa dan tsunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah pada 28 September lalu. 

Kompas TV Belum diketahui pasti obat yang digunakan di kolam renang hingga membuat dua atlet keracunan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com