Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Limbah Abu Alumunium Menjadi Material Pengurug Jalan

Kompas.com - 31/08/2018, 22:04 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.COM - Ratusan ton limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dijadikan bahan pengurug jalan dan tanggul penahan.

Limbah berupa sisa abu alumunium yang dijadikan material pengurug jalan tersebut, berada di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Awalnya, abu sisa pengolahan alumunium dalam kemasan karung tersebut didatangkan ke Desa Watudakon atas permintaan warga.

Itu dilakukan guna mengeraskan jalan yang selama ini seringkali rusak akibat hujan ataupun banjir.

Baca juga: Warga Diimbau Tak Buang Limbah Hewan Kurban Sembarangan

Kepala Dusun Watudakon, Arif Budiaji mengungkapkan, abu sisa pengolahan alumunium tersebut didatangkan sebagai material perbaikan jalan agar tidak mudah rusak.

Abu sisa alumunium tersebut juga diyakini bisa menjadi tanggul yang tangguh agar banjir tak mudah menerjang wilayah perkampungan.

Sebelum didatangkan, Arif sebenarnya sudah menyampaikan kepada warganya terkait bahaya limbah B3. Namun, saran yang dia sampaikan tak bersambut.

"Sebenarnya saya sudah memperingatkan bahwa abu aluminium itu sangat berbahaya. Tapi masalahnya, masyarakat meminta agar saat musim hujan tidak terjadi banjir," katanya.

Pengurugan jalan sepanjang 700 meter persegi dengan limbah B3 di Desa Watudakon menuai polemik.

Baca juga: 6 Fakta Kasus Begal Mahasiswi di Bandung, Terjadi Seusai Makan Bakso hingga Korban Meninggal

 

Berdasarkan pertimbangan kesehatan masyarakat dan dampak lingkungan hidup, ribuan karung berisi limbah B3 jenis slag alumunium tersebut akhirnya mulai dibongkar pada Jum'at (31/8/2018).

Pembongkaran dan pengambilan karung-karung berisi abu sisa pengolahan alumunium, dilakukan oleh para pengusaha lokal.

Sekadar diketahui, tak jauh dari Desa Watudakon, terdapat banyak pengusaha lokal yang menjalankan usaha pengolahan alumunium slag.

Di Kecamatan Kesamben dan Sumobito Kabupaten Jombang, terdapat puluhan pengusaha yang menjalankan usaha pengolahan slag alumunium.

Pengusaha dari kategori kecil, sedang, dan besar yang tersebar di 19 desa di dua Kecamatan tersebut sudah menjalankan usahanya sejak puluhan tahun lalu.

Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, jumlah pengusaha pengolahan slag alumunium di Kecamatan Kesamben dan Sumobito sebanyak 60 pengusaha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com