Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tenggelam, KMP Bandeng Ternyata ke Bitung untuk "Docking"

Kompas.com - 19/08/2018, 10:47 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Fakta baru terungkap dari tenggelamnya kapal feri KMP Bandeng di perairan Loloda Kepulauan, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, pada Rabu 15 Agustus 2018 lalu.

Kapal yang membawa 51 ABK dan penumpang serta 12 kendaraan mobil truk tersebut ternyata diketahui berangkat dari pelabuhan Tobelo, Halmahera Utara menuju Bitung, Sulawesi Utara dalam rangka docking dan bukan jadwal reguler membawa muatan.

Baca juga: Satu dari Keluarga Awak KMP Bandeng yang Meninggal Akan Dipekerjakan di ASDP

Ini diakui Direktur PT ASDP Ira Puspadewi dalam keterangan persnya di kantor ASDP Ternate, Sabtu (19/8/2018).

“Betul memang itu bukan rute dan KMP Bandeng dalam perjalanan menuju docking,” kata Ira.

Dirut PT. ASDP Ira Puspadewi saat memberikan keterangan persnya di kantor ASDP Ternate, Sabtu (19/8/2018)YAMIN ABD HASAN/KOMPAS.com Dirut PT. ASDP Ira Puspadewi saat memberikan keterangan persnya di kantor ASDP Ternate, Sabtu (19/8/2018)

Meski demikian katanya, ini tidak masalah selama dokumen kapal dinyatakan lengkap dan valid.

“Kami sudah konfirmasi dan teliti bersama Dirjen Hubungan Darat Kemenhub, kita berkesimpulan tidak ada larangan membawa muatan ketika menuju docking, jadi memang selama ijin ada maka kapal tersebut dapat membawa muatan asal seluruh lisensi valid,” kata Ira.

Baca juga: KMP Bandeng Tenggelam, Kapten Ditemukan Tewas dengan Life Jacket

Kemenhub, kata Ira, pasca kejadian ini telah memeriksa dokumen kapal dan memastikan semuanya valid.

Dari sisi kelayakan katanya ditentukan perawatan dan kapal milik ASDP sesuai regulasi melakukan docking.

“Kapal KMP Bandeng dibuat tahun 1990. Kami setiap tahun sesuai regulasi melakukan docking dan setiap docking harus ada sertifikasi yang diberikan dari lembaga berwenang,” ujar Ira.

Baca juga: Satu ABK KMP Bandeng yang Tenggelam Masih Hilang, Helikopter Dikerahkan

“Jadi tidak mungkin berangkat tanpa ada sertifikasi kelayakan,” katanya lagi.

Untuk manifest penumpang KMP Bandeng menurutnya, setelah disinkronkan dengan list Kemenhub bahwa itu sinkron dengan yang dimiliki ASDP yakni berjumlah 51 orang, terdiri 34 penumpang dan 17 awak kapal.

“Saat ini kami fokus untuk menemukan satu ABK kapal KMP Bandeng,” ujarnya. 

Kompas TV Sementara itu, 1 penumpang berhasil diselamatkan saat tengah terapung dengan menggunakan jaket pelampung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com