Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KMP Bandeng Tenggelam, Kapten Ditemukan Tewas dengan "Life Jacket"

Kompas.com - 19/08/2018, 09:02 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - Tiga korban tenggelamnya kapal feri KMP Bandeng di Kepulauan Loloda, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Rabu (15/8/2018), ditemukan tim gabungan Basarnas Ternate pada Sabtu (18/8/2018) siang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kota Ternate Muhammad Arafah mengatakan, dua korban ditemukan meninggal dunia, satu lainnya selamat.

Dua korban yang ditemukan meninggal dunia adalah Kapten KMP Bandeng Alfred Rahasia serta Mualim II atas nama Aspar. Korban selamat adalah penumpang bernama Nanda Aprilia.

“Ketiga korban saat ditemukan semuanya dengan life jacket di badan,” kata Arafah dalam keterangan pers, Sabtu (18/8/2018).

Baca juga: Kesaksian Marko, Korban Selamat Tenggelamnya Feri KMP Bandeng

“Sebelumnya pada tanggal 17, satu korban ditemukan Desa Tobo-tobo atas nama Fani dan dia membantu Basarnas menentukan dimana terjadi perpisahan beliau dengan korban lain,” tambahnya.

Korban selamat, lanjut dia, telah dibawa ke Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, dan saat ini dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan.

Sementara itu, jenazah korban dibawa ke Ternate dengan kapal SAR Ternate untuk diserahkan ke pihak keluarga.

Baca juga: Kisah Margaretha Manhitu Masih Jualan Sayur Meski Anaknya Jadi Bupati TTU

Dengan ditemukannya tiga korban, total korban yang berhasil selamat sebanyak 48 orang, terdiri dari 34 penumpang, dan 14 awak KMP Bandeng.

“Tim yang turut membantu yaitu Polairud, TNI AL Ternate, KSOP Ternate, KPLP Tidore, PT NHM yang turut membantu dengan helikopter serta masyarakat nelayan,” ujar Arafah.

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dunia.

Menurut Dirut PT ASDP Ira Puspadewi, para kru adalah orang terakhir yang meninggalkan kapal.

“Kami ingin sampaikan dukacita kepada keluarga para ABK KMP Bandeng yang telah ditinggalkan keluarga. Dan untuk kru selamat kami apresiasi, kami bangga karena mereka adalah orang yang tinggal paling terakhir di kapal. Ini artinya menjunjung tinggi sebagai awak karena penumpang didahulukan sehingga semuanya selamat,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com