TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Speedboat Putra Kepri yang membawa 38 orang penumpang yang mayoritas PNS di lingkungan Pemprov Kepulauan Riau (Kepri), terdiri dari 28 pria dan 10 wanita, kandas di perairan Lobam, Kabupaten Bintan, Kepri sekitar pukul 06.29 WIB, Senin (13/8/2018).
Hingga kini belum diketahui penyebab kandasnya speedboat tersebut, namun saat ini proses evakusi telah dilakukan dan para sejumlah pegawai Pemprov pun sudah melaksanakan tugas mereka masing-masing.
"Alhamdulillah dari kejadian ini sama sekali tidak ada korban jiwa, hanya saja ada beberapa yang trauma, namun saat ini sudah berangsur membaik," kata Budi Cahyadi, Kepala Kantor BNPP Kelas IA Tanjungpinang.
Budi menjelaskan, speedboat Putra Kepri tersebut lepas tali dari dermaga Telaga Punggur, Batam sekitar pukul 06.00 WIB denga tujuan Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang.
Baca juga: Sebuah Perahu Nelayan Tenggelam Ditabrak Speedboat Tak Dikenal
Namun dalam perjalanan atau sekitar pukul 06.29 WIB, tiba-tiba saja speedboat tersebut kandas dan tersangkut diatas karang di sekitar perairan Lobam, Bintan.
"Informasi pertama kali kami terima dari Pak Gultom, Hakim Tipikor Tanjungpinang. Mendapatkan informasi itu, tim BNNP Tajungpinang langsung turun ke lokasi kejadian hingga akhirnya speedboat tersebut berhasil diselamatkan dan seluruh penumpang berhasil diselamatkan," jelas Budi.
Sekitar pukul 07.35 WIB, seluruh penumpang dievakuasi dan kemudian dibawa kembali menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.
"Sejauh ini kami belum mengetahui apa penyebab kandasnya speedboat tersebut, namun saat ini speedboat langsung mendapatkan perbaikan oleh pemiliknya," ujarnya.
Cuaca Batam masih normal
Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang, Dhira Utama mengatakan saat ini perkiraan cuaca di wilayah perairan Tanjungpinang dan Bintan masih terbilang normal.
Baca juga: “Speedboat” Bocor Diterjang Ombak, Seluruh Penumpang Lompat ke Laut
"Untuk perkiraan cuaca di wilayah perairan Tanjungpinnag dan Bintan masih terbilang normal, kecepatan angin 05-38 km per jam dengan ketinggian gelombang signifikan 0.2-0.8 m untuk perairan Tanjungpinang dan 0.5-1.3 m untuk perairan Bintan," jelasnya.
Diakuinya memang ada potensi terjadinya awan Cumulonimbus yang dapat menyebabkan cuaca buruk secara tiba-tiba, namun masih peringatan dini.
"Yang jelas pengguna jasa laut tetap waspada, karena cuaca di laut sewaktu-waktu bisa berubah, apalagi potensi adanya awan Cumulonimbus di perairan Kepri cukup besar, hal ini menuntut pelaku jasa laut untuk tetap waspada," ungkapnya.