Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Besok Kami Enggak Jualan Daging Ayam, Ini Stok Terakhir..."

Kompas.com - 26/07/2018, 12:46 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.comPedagang ayam segar di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mulai kekurangan stok daging ayam karena pemerintah kabupaten (pemkab) Nunukan membatasi pembelian daging ayam dari Tawau, Malaysia.

Para pedagang mengeluh mereka tidak bisa berdagang akibat kurangnya stok daging. Salah satu pedagang ayam segar di Pasar Sentral Inhutani Nunukan, Dedi mengatakan, pemkab Nunukan membatasi pembelian ayam dari Malaysia hanya 100 kilogram per pedagang. 

“Besok enggak jualan karena ini stok terakhir. Pedagang (ayam segar) dibatasi hanya boleh membeli 100 kilogram (ayam Malaysia) saja,” ujarnya Kamis (26/07/2018).

Seperti diketahui, menipisnya persediaan daging ayam lokal membuat harga daging ayam naik di beberapa pasar di Kabupaten Nunukan.

Kenaikan harga daging ayam masih berkisar antara Rp 1.000-Rp 2.000 per kilogram, dengan patokan harga Rp 36.000-Rp 38.000 per kilogram. 

Baca juga: Kalau Sampai Senin Harga Ayam Tinggi, Kami Mogok Jualan

Pedagang di Pasar Inhutani mengaku enggan mendatangkan ayam dari Makasar, Sulawesi Selatan, karena harganya sudah mahal bahkan dibandingkan harga daging ayam di Nunukan.

“Dari Makassar, Sulawesi Selatan, saja sudah Rp 40.000 per kilogram, mau dijual berapa di sini? “ keluh Dedi.

Tentu saja, kelangkaan daging ayam berimbas ke pedagang olahan makanan atau pemilik warung. Menurut Sarmini, salah satu pemilik warung di sekitar Pasar Inhutani, kelangkaan daging ayam terjadi sejak Senin (22/7/2018) lalu. 

Menurut Sarmini, dia terpaksa berburu daging ayam lebih pagi karena beberapa hari terakhir terpaksa tidak bisa berjualan karena kehabisan daging ayam.

Baca juga: Berjualan Ayam Sejak SMP, Kini Mimpi Suciati Membangun Masjid Terpenuhi...

“Sejak senin kemarin sudah susah. Ini beberapa hari sudah enggak jualan,” ucapnya.

Gara-gara arus balik Lebaran

Dikonfirmasi secara terpisah, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Nunukan memperkirakan kelangkaan daging ayam segar di wilayah perbatasan ini dipicu oleh keterlambatan pengiriman anak ayam dari Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Nunukan Muhammad Chalid mengatakan, pengiriman anak ayam melalui pesawat terkendala arus balik penumpang pasca-Lebaran.

“Biasanya setiap minggu masuk bibit ayam itu 2.000 hingga 3.000 ekor anak ayam, tapi kemarin terganggu penumpang hingga terlambat,” katanya.

Baca juga: Pedagang Ayam yang Sempat Mogok Kini Beralih Jual Ayam Merah

Akibatnya, para peternak memanen ayam usia 35 hari untuk menutupi kekurangan pasokan ayam di pasar.

Muhammad Chalid mengatakan, upaya tersebut masih bisa ditolelir oleh pemerintah walaupun usia normal ayam pedaging untuk dipanen adalah 45 hari.

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Nunukan memastikan minggu depan stok daging ayam di Kabupaten Nunukan akan kembali pulih sehingga pedagang tidak perlu membeli dari Tawau, Malaysia.

Kompas TV Harga ayam masih terbang. Kini bahkan mendekat 50 ribu rupiah per kilogram. Omzet pedagang turun.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com