Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Sampai Senin Harga Ayam Tinggi, Kami Mogok Jualan"

Kompas.com - 19/01/2018, 12:04 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Tingginya harga ayam potong yang mencapai Rp 40.000 per kg, membuat Persatuan Pasar dan Warung Tradisional (Pesat) mengajak seluruh pedagang ayam potong mogok berjualan pada Jumat-Minggu (19-21 Januari 2018). 

Namun aksi tersebut dibatalkan karena sudah ada kesepakatan antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Polda Jawa Barat. Pedagang pun diimbau kembali berjualan seperti sedia kala.

Iim Ruhimat, Ketua Koperasi Pengurus Pesat Bakti Bangsa mengatakan, wacana aksi mogok dilakukan agar pemerintah daerah bisa menekan harga ayam siap potong di hulu.

“Dari bandar ke pemotong itu sudah Rp 23.000 per kilogram. Dari pemotong ke pedagang Rp 25.000. Sampai konsumen bisa Rp 36.000 sampai Rp 38.000. Jelas ini sangat memberatkan masyarakat,” akunya.

(Baca juga : Harga Ayam Potong di Bandung Meroket )

Iim menambahkan, Disperindag Jawa Barat telah berkomitmen untuk menekan harga ayam potong di wilayah Jabar. Dia berharap harga ayam potong bisa normal seperti biasa dengan kisaran harga beli masyarakat di bawah Rp 30.000.

“Kalau sampai Senin (22/1/2018) tidak ada realisasinya, kami akan lanjutkan aksi mogok jualan,” bebernya.

Tingginya harga ayam potong di wilayah Bandung Raya, menurut Iim, bakal berimbas ke daerah lainnya seperti DKI Jakarta. “Kalau di Bandung Raya naik, di Jakarta pasti harganya lebih tinggi,” tandasnya.

Sementara itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat menyayangkan masih ada pedagang ayam yang tak berjualan di beberapa pasar di Kota Bandung.

 

(Baca juga : Harga Beras dan Daging Ayam Terus Naik)

Menurut keterangan Kepala Disperindag Jawa Barat Hening Widiatmoko, kondisi di lapangan memang masih terdapat pedagang yang tidak berjualan.

Namun Hening melihat hal tersebut sebagai bagian dari aksi mogok yang sebelumnya sudah direncanakan Pesat.

"Seharusnya, dengan resmi dibatalkan rencana aksi tersebut. Maka tidak ada lagi instruksi untuk melanjutkan aksi tersebut," ujar Hening melalui ponselnya.

Kompas TV Harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah tak mampu bendung kenaikan harga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com