Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia karena Sakit

Kompas.com - 29/06/2018, 19:33 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dua orang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bekerja di Malaysia meninggal karena sakit.

"Dua TKI yang bekerja di Malaysia, meninggal karena sakit," kata Pelaksana Tugas Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang, Siwa kepada Kompas.com, Jumat (29/6/2018).

Siwa menyebut, dua TKI tersebut yakni Yonis Dethan asal Desa Lidabesi, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao dan Kris Kolo asal Desa Naitae, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang.

Siwa merinci, Yonis Dethan meninggal dunia di Serawak pada tanggal 25 Juni 2018 akibat sakit.

Baca juga: Sakit Kanker Darah, TKI Asal NTT Meninggal di Singapura

Berdasarkan sumber informasi dari KJRI Kuching, lanjut Siwa, Yonis bekerja di perkebunan di daerah Serawak. Status keberangkatan Yonis tidak terdaftar alias TKI ilegal.

Jenazah Yonis direncanakan akan tiba di Kupang pada tanggal 30 Juni 2018 besok dan untuk perjalanan lanjutan ke Kabupaten Rote. Pihaknya masih melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak.

"Namun yang pastinya, jenazah Yonis akan diantar oleh pegawai BP3TKI Kupang," imbuh Siwa.

Sedangkan Kris Kolo, kata Siwa, bekerja di areal perkebunan daerah Serawak dan meninggal dunia pada tanggal 27 Juni 2018 kemarin akibat sakit.

Baca juga: Sakit Paru-paru, Seorang TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia

Untuk pemulangan jenazah dari Serawak, kata Siwa, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari perwakilan Indonesia di Kuching.

"Status keberangkatan Kris Kolo terakhir tidak terdata di BP3TKI Kupang. Nama almarhum mirip dengan TKI yang terdata pada tahun 2011, namun perlu dipastikan lagi," tutupnya.

Kompas TV Pihak KBRI sudah berkomunikasi dengan Aan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com