SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 6 anak dari keluarga terduga teroris diserahkan Polda Jatim ke Kementerian Sosial, Selasa (12/6/2018). Secara medis, mereka sudah dinyatakan secara fisik dan psikis.
Tidak ada acara penyerahan simbolis, hanya saja sebelum bertemu Kapolda Jatim, pihak Kementerian Sosial yang diwakili oleh Nahar, selaku Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sempat menjenguk keenam anak tersebut di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
"Secara medis, keenam anak asal Surabaya dan Sidoarjo itu sudah baik. Setelah ini kami pasrahkan bagaimana baiknya kepada Kemensos, baik itu dari urusan pendidikan, maupun siapa nanti yang berhak mengasuh," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin.
Baca juga: Pemerintah Jamin Pendidikan Anak Terduga Teroris Polrestabes Surabaya
Keenam anak tersebut kata Machfud, 3 diantaranya dari terduga teroris asal Surabaya, dan 3 lagi asal Sidoarjo. Selain dari pelaku peledakan bom bunuh diri di Surabaya 13 dan 14 Mei lalu, sebagian juga dari keluarga yang ayah atau ibunya diamankan karena diduga terlibat aksi terorisme.
"Pesan kami yang penting bagaimana anak-anak tersebut memperoleh pemahaman tentang ideologi Islam dan kebangsaan yang benar," terang Machfud.
Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Nahar, mengatakan penanganan terhadap keenam anak tersebut sesuai dengan SOP Kemensos, dari penanganan medis, rehabilitasi sosial, pendampingan psikososial, dan reintegrasi sosial.
"Kita punya tempat khusus di beberapa daerah, nanti tergantung mana yang mereka lebih cocok dan nyaman," jelasnya.
Baca juga: Masih Trauma, Satu Anak Terduga Teroris Hanya Mau Bicara pada Suster Penjaganya