Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Trauma, Satu Anak Terduga Teroris Hanya Mau Bicara pada Suster Penjaganya

Kompas.com - 16/05/2018, 13:22 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Satu anak perempuan terduga teroris, AAP (7) disebut masih mengalami trauma psikologi pasca-ledakan bom di depan Mapolrestabes Surabaya, Selasa lalu.

Saat ini dia hanya bersedia berkomunikasi dengan suster penjaganya.

"Ais (AAP) hanya mau ngomong sama susternya saja," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Sutanto, di Mapolda Jatim, Rabu (16/5/2018).

Kondisi putri bungsu keluarga bom bunuh diri di gerbang Mapolrestabes Surabaya itu, kata Sutanto, berangsur membaik.

"Hari ini keluar dari ICU dan dipindah ke ruang perawatan," jelasnya.

Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris

Menurutnya, anak-anak pelaku bom bunuh diri memerlukan penanganan komperhensif secara fisik maupun kejiwaan. Mereka juga harus mendapatkan pengasuhan yang tepat.

"Rehabilitasi harus tuntas, dari segi medis, sosial, psikologis. Yang lebih penting, bagaimana anak memiliki pemahaman yang tepat tentang agama," ujarnya.

Baca juga: KPAI Sebut Kelompok Teroris Libatkan Anak di Banyak Peran

Catatan KPAI, sampai saat ini ada 7 anak pelaku bom yang dirawat di RS Bhayangkara Polda Jatim. Tiga anak terduga teroris yang bomnya meledak di Rusun Wonocolo Sidoarjo, tiga anak terduga teroris yang ditangkap di Jalan Sikatan kemarin, dan Ais.

"Mereka saat ini terus mendapatkan pendampingan medis dan psikologis dari tim psikolog Polda Jatim," jelasnya.

Kompas TV Teror kembali terjadi di markas polisi. Kali ini, terjadi di Polda Riau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com