Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Buru Pemilik 4.588 Ton Beras Ilegal di Perairan Batam

Kompas.com - 18/05/2018, 12:58 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Sampai saat ini jajaran TNI AL belum mengetahui siapa pemilik dari beras ilegal senilai Rp 3,6 triliun atau 4.588 ton yang diamankan di perairan Teluk Sebong, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) sekitar pukul 18.30 WIB, Selasa (8/5/2018) lalu.

Hal ini diungkapkan oleh Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono saat melakukan peninjauan kapal MV Alkar Trust dan kapal MV Kar Trust, yang saat ini berada tidak jauh dari dermaga Lanal Batam, sekitar pukul 13.15 WIB, Kamis (17/5/2018).

Yudo mengatakan meski pihaknya masih melakukan pelacakan terhadap agen dan pemilik beras. Namun saat ini pihaknya sudah menetapkan dua tersangka, yakni Nakhoda kapal MV Alkar Trust dan kapal MV Kar Trust.

Baca juga: TNI AL Amankan 4.588 Ton Beras Ilegal di Perairan Batam

"Dari hasil perkembangan pemeriksaan sementara, jumlah beras yang ada di kapal MV Alkar Trust berjumlah 17.000 ton. Namun jumlah itu sudah dilakukan pembongkaran di Tamatave Madagaskar," ungkap Yudo.

Dari sana, kapal tersebut diarahkan putar balik menuju perairan perbatasan Singapura-Indonesia, tepatnya di Perairan Bintan, Kepri.

"Di perairan Teluk Sebong, Bintan, itulah kedua kapal melakukan ship-to-ship muatan beras sebanyak 4.000 ton lebih," jelas Yudo.

Seperti diketahui sebelumnya kedua kapal ini melakukan pelanggaran tindak pidana keimigrasian, melakukan ship-to-ship tanpa izin syahbandar untuk transfer muatan di tengah laut dan kedua kapal tersebut masuk wilayah Indonesia tanpa adanya PKKA (Penunjukan Keagenan Kapal Asing).

Baca juga: PNS yang Sebut Bom Surabaya Rekayasa Diberhentikan Sementara dari Jabatannya

Kapal MV Kar Trust dinahkodai Darwin Bin Baso, warga negara Indonesia (WNI). Kapal itu memiliki 16 ABK dan memuat 4.288,8 ton beras Myanmar. 

Sementara kapal MV Alkar Trust berbendera Panama. Kapal dinahkodai Bilal Omer, WNA asal Turki dengan jumlah ABK 15 orang yang juga WNA Turki.

Kapal ini bermuatan beras asal Myanmar, jumlahnya hanya 300 ton. Saat ini, semua nahkoda dan ABK serta muatan beras masih berada di atas kapal dan dalam pengawasan Lantamal IV Tanjungpinang dan Lanal Batam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com