Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pendaki yang Dievakuasi dari Pasar Bubrah Gunung Merapi Alami Luka Ringan

Kompas.com - 11/05/2018, 15:23 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Sedikitnya delapan orang pendaki yang dievakuasi dari Pasar Bubrah Gunung Merapi mengalami luka ringan akibat terjatuh. Pasalnya, mereka sempat berlarian ketika Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal, Jumat (11/5/2018).

"Ada delapan orang pendaki yang mengalami luka ringan dibawa ke Puskesmas Selo. Mereka panik berlarian dan jatuh. Mereka rawat jalan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Bambang Sinung kepada Kompas.com, Jumat.

Menurut Bambang sampai saat ini sudah 154 pendaki yang berhasil dievakuasi turun dari kawasan Pasar Bubrah Gunung Merapi. Pihaknya berharap, sisa pendaki yang belum dievakuasi bisa diselesaikan hari ini.

Baca juga : 160 Pendaki di Pasar Bubrah Gunung Merapi Dievakuasi Turun

"Kami berharap semua bisa dievakuasi hari ini. Masih ada enam pendaki yang kami sisir bersama TRC dan relawan," imbuhnya.

Selama proses evakuasi, kata Bambang, BPBD Boyolali bersama relawan telah menyiapkan mobil operasional untuk para relawan. Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada pendaki yang kelelahan bisa segera dibawa ke Puskesmas Selo.

Sementara itu, Pembina SAR Barameru Selo, Samsuri menambahkan, proses evakuasi melibat personel BPBD Kabupaten Boyolali, relawan SAR Barameru Merapi dan instansi terkait. Ada sekitar 30an personel yang naik ke kawasan Pasar Bubrah untuk melakukan evakuasi para pendaki.

Baca juga : Gunung Merapi Meletus, Pendakian Ditutup

Pascaerupsi Gunung Merapi, Samsuri mengatakan, jalur pendakian Gunung Merapi via Selo untuk sementara waktu ditutup.

"Sementara jalur pendakian Gunung Merapi via Selo ditutup sementara untuk para pendaki," kata Samsuri.

Kompas TV Selain di Yogyakarta, semburan freatik juga terlihat di Semarang, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com