Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMA Harus Ujian Ulang gara-gara Soal UNBK "Error"

Kompas.com - 11/04/2018, 10:00 WIB
Iqbal Fahmi,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Ratusan siswa SMA Negeri 1 Purbalingga gagal menyelesaikan soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Selasa (10/4/2018). Kendalanya, banyak dari soal mata pelajaran matematika yang sedianya berjumlah 35 butir itu tidak sepenuhnya muncul di layar komputer.

Kepala SMAN 1 Purbalingga, Kustomo mengatakan, cacatnya data soal dalam UNBK kali ini terjadi pada sesi 1 dan sesi 2. Error pada soal ujian juga terjadi menyeluruh, baik di program studi IPA maupun IPS.

“Soalnya bermasalah, tidak keluar lengkap. Harusnya 35 soal, tapi yang keluar hanya 25, ada juga yang hanya keluar 13 soal,” katanya.

Kustomo menuturkan, akibat cacat data yang terjadi, sekitar 270 siswa yang mendapat giliran ujian pada dua sesi itu tidak dapat mengerjakan soal dengan maksimal. meski demikian, semua siswa tetap diarahkan untuk mengikuti ujian hingga batas waktu selesai.

“Siswa yang ujian pada dua sesi awal tetap berada di ruangan, mengerjakan soal seadanya saja, karena syarat kelulusan itu hanya mengikuti ujian,” ujarnya.

(Baca juga:Soal UNBK Cacat, Ribuan Siswa di Purbalingga Ujian Ulang hingga Malam)

Kustomo menuturkan, kendala yang terjadi dalam pelaksanaan UNBK hari ini dapat diatasi setelah melakukan sinkronisasi ulang data soal. Butuh waktu sekitar 60 menit untuk mengunduh ulang soal dan menyinkronkan dengan setiap komputer yang beroperasi.

“Setelah kami melapor ke BP2MK (Balai Pengendali Pendidikan Menengah dan Khusus) diarahkan untuk sinkornisasi ulang. Setelah unduh soal sekitar satu jam, baru di sesi tiga ujian bisa berlangsung normal,” ujarnya.

Tak hanya di SMAN 1 Purbalingga, Kustomo yang juga menjabat sebagai Ketua Musayawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Purbalingga mengungkapkan, kasus tidak munculnya soal dalam lembar kerja UNBK juga terjadi menyeluruh di semua SMA se-Kabupaten Purbalingga.

“Semua sekolah di Purbalingga kasusnya sama. Bahkan dari informasi yang saya dapat, di Jawa Tengah ada delapan Kabupaten yang bermasalah, selain Purbalingga ada Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Magelang, Sragen, Batang dan Karanganyar,” katanya.

Seorang siswa kelas MIPA 6, Amalia Cahya Anggraheni mengatakan, tidak ada satu pun soal ujian di kelasnya yang genap. Bahkan di lembar kerja miliknya sendiri hanya ada 12 nomor yang tercantum. Di luar itu, ujarnya, hanya berisi kotak penunjuk sisa waktu dan kotak petunjuk ke soal selanjutnya.

“Masuk soal nomor satu langsung blank, halamannya kosong, tidak ada soal tidak ada pilihan jawaban. Di monitor cuma ada waktu sama tombol ‘selanjutnya’,” ungkapnya.

Karena hanya mengerjakan 12 soal, walhasil alokasi waktu pengerjaan selama 120 menit tidak digunakan dengan maksimal. Namun demikian, ketika pengawas menjelaskan permasalahan yang terjadi, siswa dapat memaklumi dan tetap mengerjakan soal seadanya.

“Kabarnya mau ujian susulan minggu depan, tapi kalau menurut saya lebih baik di minggu ini saja. Jarak (waktu) terlalu lama, takutnya mengganggu belajar untuk persiapan SBMPTN masuk perguruan tinggi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com