Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Rekayasa Pelayanan Antisipasi Keterlambatan Kereta

Kompas.com - 09/04/2018, 12:39 WIB
Muhlis Al Alawi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.comPT KAI Daop 7 Madiun melakukan rekayasa pelayanan menyusul banyaknya kereta yang datang terlambat pasca-kecelakaan kereta Sancaka di Ngawi.

Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto mengatakan, salah satu caranya, PT KAI menawarkan penumpang yang keretanya terlambat pindah ke kereta lain dengan tujuan yang sama.

"Untuk pengangkutan penumpang menuju ke Surabaya dan Malang, KAI Daop 7 Madiun melakukan rekayasa pelayanan. Rekayasa itu dengan menawarkan para penumpang naik kereta yang ada, meski kelasnya berbeda, yang sesuai dengan jurusan," ujar Supriyanto kepada Kompas.com, Senin (9/4/2018).

Ia mencontohkan, penumpang KA Sancaka pagi, KA Logawa, KA Sritanjung tujuan Surabaya mengalami keterlambatan cukup tinggi. Penumpang kereta tersebut akan ditawarkan naik KA Jayakarta, KA Bima, KA Mutiara Selatan yang saat itu siap di Stasiun Madiun.

 

(Baca juga : Kecelakaan KA Sancaka di Ngawi, Kedatangan Kereta Terlambat 5-10 Jam)

Demikian juga dengan penumpang KA Malioboro Ekspress tujuan Tulungagung, Blitar sampai Malang, diikutkan ke KA malabar, KA Gajayana, dan lainnya.

"Prinsipnya kami berusaha mengurangi keterlambatan penumpang sampai ke tujuannya karena KA-nya terlambat. Caranya dengan memindahkan ke KA-KA yang saat itu sudah datang ke Stasiun Madiun," ungkap Supriyanto.

Supriyanto menambahkan, KAI terus berupaya secepatnya memulihkan kondisi jalur KA. Dengan demikian, seluruh kereta dapat melewati jalur dengan kecepatan normal kembali dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan keselamatan. 

Kompas TV Sopir truk yang menjadi penyebab kecelakaan kereta api sancaka di Ngawi, Jawa Timur ditetapkan sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com