Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 April, Pendakian Gunung Ijen Kembali Dibuka

Kompas.com - 05/04/2018, 15:26 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pendakian Gunung Ijen di Jawa Timur yang ditutup sejak Rabu (22/4/2018) karena gas beracun dibuka kembali pada Jumat (6/4/2018) dini hari.

Pendakian hanya boleh dilakukan mulai jam 04.00 WIB -12.00 WIB. Sebelum kejadian munculnya bualan atau letupan, pendakian dibuka jam 01.00 WIB.

Kepala Resort TWA Kawah Ijen Sigit Hari Wibowo mengatakan, pembatasan waktu tersebut berlaku untuk semua pendaki gunung Ijen baik wisatawan baik penambang belerang.

"Aktivitas pendakian hanya boleh dilakukan antara jam 4 pagi sampai jam 12 siang. Selain itu, juga ada larangan untuk pengunjung mendekati kawah dengan maksimal radius 1 kilometer dari bawah," ungkap Sigit saat dihubungi, Kamis (5/4/2018).

(Baca juga : Gunung Ijen, dari Kontroversi Toilet hingga Dipromosikan Para Menteri)

Pembatasan pendakian tersebut diberlakukan sesuai dengan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitogasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait kondisi terakhir Kawah Ijen yang masih berpotensi mengeluarkan gas beracun di sekitar kawah.

Sementara itu, Bambang Heri Purwanto, petugas Pos Pantau Gunung Ijen, menuturkan, gas beracun tersebut muncul dari bualan atau letupan di kawah Gunung Ijen.

Letupan tersebut muncul karena air hujan yang membuat permukaan kawah yang panas menjadi dingin. Letupan di dalam kawah atau bualan itu yang membawa material gas vulkanik.

"Bualan ini keluar bukan hanya pada malam hari, tapi siang hari juga. Tapi kalau siang hari, gasnya langsung terurai oleh matahari. Yang bahaya ya malam hari karena tidak kelihatan secara langsung," ungkap Bambang, Kamis (22/3/2018).

(Baca juga: Anak Amien Rais: Setahu Saya Bapak Tak Pernah Punya Motor)

Jika pendakian dibuka pada jam 04.00, maka pendaki sampai di puncak Gunung Ijen ketika matahari sudah terbit. Jika pada saat itu muncul bualan, maka akan segera terurai oleh sinar matahari.

Sebelumnya diberitakan, pada Rabu (21/3/2018) malam, sejumlah warga yang tinggal di tiga dusun Desa Kalianyar, Kecamatan Bondowoso, harus dilarikan ke sejumlah puskesmas dan rumah karena menghirup gas beracun yang keluar dari kawah Gunung Ijen yang mengikuti aliran Sungai Kalipait.

Bahkan pada Kamis (22/3/2018) dini hari, sekitar 200 orang mengungsi ke kota kecamatan Ijen yang berjarak sekitar 12 kilometer dari Gunung Ijen untuk menyelamatkan diri dari gas beracun tersebut.

Total, ada 25 warga yang dirawat di Puskesmas Ijen, sedangkan dua lainnya dilarikan ke RSUD Bondosowo karena kejang dan tidak sadarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com