Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Tidak Netral, Pjs Bupati Indragiri Hilir Dipanggil Bawaslu

Kompas.com - 27/03/2018, 05:39 WIB
Citra Indriani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pejabat sementara (Pjs) Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Rudiyanto memenuhi panggilan Bawaslu Riau, Senin (26/3/2018).

Panggilan itu terkait dugaan mendukung salah satu pasangan calon gubernur Riau (Gubri).

Kepala dinas pendidikan Provinsi Riau itu diperiksa di ruang khusus lebih kurang dua jam. Sekitar pukul 11.30 WIB, Rudiyanto keluar santai sambil memainkan telepon seluler di tangannya.

Saat ditanyai wartawan, Rudiyanto hanya terus berjalan menuju mobilnya yang terparkir di pinggir jalan depan kantor Bawaslu Riau.

Sejumlah pertanyaan wartawan tidak digubris. Dia pun menyuruh wartawan untuk menanyakan langsung kepada pihak Bawaslu Riau.

"Tanya saja ke dalam," katanya sambil jalan.

Baca juga : PDI-P Usung Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno pada Pilkada Riau 2018

Wartawan terus mengikuti langkah Rudiyanto sebelum masuk mobilnya. Namun, tak satupun pertanyaan dijawab. Dia pergi begitu saja.

Ketua Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan mengatakan, pemanggilan terhadap Rudyanto dilakukan untuk kedua kalinya.

"Panggilan pertama terkait menginstruksikan kepada kepala SMA/SMK se-Riau untuk memasang spanduk bertuliskan 'Lanjutkan' di lingkungan sekolah," kata Rusidi.

Namun, spanduk itu kemudian menjadi kontroversi karena kata 'Lanjutkan' identik dengan slogan salah satu paslon Gubrnur Riau. Spanduk itu kemudian diturunkan dan Rudiyanto dipanggil Bawaslu.

Belum selesai masalah pertama, Rudiyanto kembali dilaporkan ke Bawaslu Riau terkait dugaan politik praktis.

Dalam persoalan ini, Rudiyanto diduga ikut mendukung pertemuan 4 kepala desa dan satu orang camat di salah salah satu kantor instansi pemerintahan. Pertemuan itu membahas pemenangan salah satu calon Gubernur Riau dan salah satu calon Bupati Inhil 2018.

"Untuk yang kedua, yang bersangkutan berbincang dalam grup WhatsApp (WA). Nama grup itu adalah 'Camat, Kades dan Pj Bupati'. Dalam grup itu ada anggota bernama Rudiyanto. Kemudian Rudiyanto menulis pesan kira-kira begini, mantap ya, salam sama Pak Wali. Sukses untuk kita semua," sebut Rusidi.

Pada saat itu, kata dia, oknum camat dan kades sedang melakukan pertemuan untuk memantapkan pemenangan paslon Gubernur Riau dan calon Bupati Inhil.

Lalu, masyarakat yang mendapat percakapan itu melaporkan Rudiyanto ke Bawaslu Riau.

Rusidi mengatakan, dalam pemeriksaan, Rudiyanto dicecar 15 pertanyaan terkait dugaan mendukung salah satu paslon.

"Yang bersangkutan tidak mengaku mendukung paslon," kata Rusidi.

Baca juga : Direstui Setya Novanto, Golkar Tunjuk Petahana di Pilkada Riau

Dia mengatakan, dugaan pelanggaran netralitas ASN yang dilakukan oleh Rudiyanto masih dalam penelusuran dan pengumpulan barang bukti.

"Yang bersangkutan ASN Pemprov Riau, yang ditugaskan sebagai Pjs Bupati Inhil. Kita akan telusuri pelanggaran yang dilakukan oleh Rudiyanto," terang Rusidi.

Kompas TV Setelah Pangkostrad di Pilkada Sumatera Utara, Danrem 031 Wirabima Riau Brigjen Edy Natar Nasution juga memutuskan maju di Pilkada Riau 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com