Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemput Dukungan Ulama, Cak Imin Kunjungi Tasik Pakai Vespa Antik

Kompas.com - 19/03/2018, 20:57 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin melakukan safari ke wilayah Priangan Timur, Senin (19/3/2018). Salah satu daerah yang dikunjungi adalah wilayah Tasikmalaya.

Cak Imin mengatakan, kunjungan tersebut diakuinya untuk menjemput dukungan dari para kiai dan ulama Priangan Timur Jawa Barat yang memintanya untuk maju sebagai calon wakil presiden Indonesia.

Kunjungan diawali dengan memberikan orasi ilmiah tentang kepemimpinan di hadapan 2.500 santri Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wa Dawah, Condong, Kota Tasikmalaya dan Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya.

“Tentu saya mendengar dukungan dari Tasik dan wilayah Priangan. Saya mendengar dan diundang para kiai untuk menerima mandat sebagai calon wakil presiden. Memang sejak saya men-declare, mencalonkan diri sebagai cawapres, respons kiai, ulama dan masyarakat sungguh luar biasa. Saya terharu,” kata Cak Imin, Senin sore.

Ada yang cukup unik saat Cak Imin tiba di Pondok Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wa Dawah, dia tampak terlihat nyentrik dengan menunggangi Vespa antik warna merah yang catnya mengkilap ketika tersorot sinar matahari.

Baca juga : Dukungan Said Aqil Perkuat Posisi Cak Imin sebagai Cawapres Jokowi

Cak Imin tidak membantah bahwa Vespa merah yang ditungganginya adalah kode lanjutan untuk PDI-P agar mau merestuinya berdampingan dengan Joko Widodo sebagai kontestan Pilpres 2019 mendatang.

“Lagi-lagi kode tentu saya akan sowan seluruh ketum partai. Tentu nantinya saya akan minta doa dukungan pada pilpres yang akan datang,” jelasnya.

Cak Imin memastikan, keinginannya untuk maju sebagai calon wakil presiden hanya untuk mendampingi Joko Widodo sebagai calon presiden.

“Saya terikat dalam koalisi pemerintah. Hari ini pastinya saya punya sopan santun dan rasa hormat kepada Pak Jokowi yang akan mencalonkan (presiden). Istilahya saya tawadhu kepada Pak Jokowi yang memang mencalonkan diri sejak awal dua periode. Dalam penghormatan itu, saya hanya cukup menjadi cawapres saja,” pungkasnya.

Lima rekomendasi ulama

Sementara itu, beberapa ulama memberikan rekomendasi kepada Cak Imin untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo. Rekomendasi itu dinyatakan melalui lima butir Amanat Tatar Pasundan, yang dibacakan oleh KH Busyro Karim, pimpinan Pondok Pesantren Baitul Hikmah Haur Kuning Kabupaten Tasikmalaya di Komplek Ponpes Cipasung Tasikmalaya.

Rekomendasi tersebut terbagi dalam lima butir yang harus dijalankan Cak Imin jika nantinya terpilih sebagai pemimpin bangsa.

Pertama, menegakkan prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin yang mengedepankan rasa kemanusiaan, keadilan dan kebangsaan, serta meyakini bahwa Islam dan kebangsaan adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, dan harus diwujudkan menjadi bingkai persatuan Umat Islam Indonesia.

Baca juga : Rayuan Cak Imin untuk PDI-P, Kenakan Batik Merah ke Makam Marhaen

Kedua, mendorong pemerintah untuk menerapkan kebijakan program dan anggaran yang proporsional, terukur dan berkelanjutan untuk semua lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal maupun non formal seperti pesantren dan madrasah.

Ketiga, peran negara dalam perekonomian ditentukan dari sistem pengelolaan ekonomi yang digunakan. Keterpurukan ekonomi yang masih dirasakan terutama oleh umat Islam tidak jauh dari peranan tersebut.

"Pencawapresan Cak Imin harus mampu memperjuangkan dan mewujudkan perekonomian yang adil dengan membuka akses pekerjaan dan usaha mandiri,” kata Busyro.

Keempat, menjadikan kembali masjid sebagai pusat peradaban, bukan sekadar sarana ibadah. Masjid harus menjadi sumber segala kebaikan dalam kemanusiaan yang jauh dari hasrat kecurigaan dan kemarahan.

Kelima, menggunakan seluruh potensi alam untuk kebaikan manusia dan pembangunan ifrastruktur seluruh daerah di Indonesia tanpa harus merusak alam.

"Amanat Tatar Pasundan ini dibuat dengan harapan agar aspirasi umat didengar dan diwujudkan. Amanat ini merupakan bentuk kepercayaan kami kepada tokoh bangsa yang santri, yaitu Abdul Muhaimin Iskandar," pungkas Busyro Karim.

Kompas TV Mandat diserahkan kepada kader PKB yang juga anggota DPR, Jaijilul Pawaid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com