Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Berani Bayar Tinggi Mangga Gedong Gincu Indramayu

Kompas.com - 16/03/2018, 23:07 WIB
Reni Susanti

Editor

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar berencana memfasilitasi teknologi tepat guna untuk para petani mangga gedong gincu Indramayu.

"Potensi mangga gedong gincu Indramayu sangat besar. Bahkan para pengusaha Jepang pun sangat berminat dan berani dengan harga tinggi," jelas Deddy Mizwar dalam rilisnya, Jumat (16/3/2018).

Deddy mengungkapkan, gedong gincu Indramayu menjadi salah satu komoditas yang cukup membanggakan. Makanya tak heran jika pengusaha Jepang berani bayar tinggi.

"Ini ada kabar gembira, Jepang mau beli mangga gedong gincu Rp 20.000 satu butir, tapi dengan syarat lalat buahnya harus dihilangkan," jelasnya.

(Baca juga : Survei Kompas: Deddy Mizwar Unggul di Karawangan dan Cirebonan, Ridwan Kamil di Bandung Raya dan Priangan Timur)

Menurutnya, ini peluang yang harus ditangkap oleh para petani gedong gincu. Sehingga para petani pun perlu melek teknologi, terutama untuk menghilangkan lalat buah.

"Teknologinya memang cukup mahal, tapi ada alternatif pilihan. Nanti kita belikan, tapi nanti kalau jadi gubernur," kata calon yang diusung Golkar dan Demokrat ini.

Tidak hanya gedong gincu, Indramayu pun merupakan daerah penghasil beras terbesar di Indonesia. Bahkan produksinya bisa mencapai 1,7 juta ton, dengan luas lahan sekitar 115 hektar sawah.

"Oleh karena itulah Indramayu menjadi daerah yang strategis untuk ketahanan pangan nasional," katanya.

Dalam kunjungannya tersebut pria yang akrab disapa Demiz ini pun menampung aspirasi dari para petani dan warga di sana.

(Baca juga : Survei Kompas: Meski Unggul, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Punya Swing Voters Lebih Banyak)

Satori, salah seorang petani mangga gedong gincu sekaligus bendahara kelompok tani mangga gedong gincu Bima Mulya misalnya mengeluhkan masih sulitnya petani mengembangkan pemasaran meski komoditas tersebut diminati masyarakat.

"Salah satu kendalanya adalah pemasaran dan akses permodalan. Termasuk juga perlengkapan pemeliharaan yang masih kurang," bebernya.

Karena itu, warga sangat mengapresiasi perhatian Deddy Mizwar yang akan memberikan solusi dan memfasilitasi mesin atau teknologi untuk menghilangkan lalat buah. "Teknologi seperti inilah yang memang kita butuhkan," pungkasnya.

Kompas TV "DUA DM" adalah jargon yang diperkenalkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com