Dijanjikan Gaji 1000 Ringgit Perbulan, 27 TKI Ilegal Berhasil Diselamatkan Kodim Bintan

BATAM, KOMPAS.com - Sedikitnya 27 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ilegal berhasil diselamatkan Jajaran Kodim 0315 Bintan, Sabtu (3/3/2018) malam, di Pelabuhan Tidak Resmi Teluk Bakau, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri).

Saat diselamatkan, puluhan TKI ILegal ini sedang menunggu jemputan speed boat yang hendak membawa mereka menuju ke Malaysia untuk dipekerjakan.

Komandan Kodim 0315 Bintan, Letkol Inf Ari Suseno, melalui sambungan seluler, membenarkan atas penyelamatan tersebut.

Ia pun mengakui sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap 27 TKI Ilegal yang diselamatkan tersebut.

"Dari 27 TKI yang diselamatkan, 24 laki-laki dan tiga orang wanita. Masing-masing mereka berasal dari Lombok, Aceh, Madura dan Jawa Barat," kata Ari Suseno, Minggu (4/3/2018).

Mereka direkrut di kampung mereka masing-masing dan untuk bisa diberangkatkan ke Malaysia dari Teluk Bakau, Bintan ini, setiap TKI ini harus membayar ongkos perjalanan mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

"Pengakuan mereka ada yang diminta Rp 2 Juta dan ada juga yang diminta Rp3 Juta untuk sekali perjalanan dari Teluk Bakau, Bintan menuju ke Malaysia," ungkap Ari.

(Baca juga: Tabrakan Speedboat Pengangkut TKI Ilegal, 4 Penumpang Terluka)

Ari mengaku info ini berawal dari informasi masyarakat dan kemudian ditindak lanjuti oleh Danramil 02 Bintan Timur, Kapten Telaumbanua.

"Ironisnya saat diselamatkan para TKI ini sedang berkumpul disebuah gubuk yang dikelilingi semak-semak tanpa ada penerangan listrik sedikitpun," ujar Ari.

Meski berhasil menyelamatkan 27 TKI Ilegal ini, namun personil Kodim Bintan yang turun ke lokasi gagal mengamankan tekongnya.

"Anggota yang turun langsung ke TKP hanya menemunkan Mobil Toyota Rush warna Hitam, namun siapa pemiliknya kami juga belum tahu," ungkap Ari.

Lebih jauh Ari mengatakan saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan BP3TKI untuk pemulangan 27 TKI ILegal yang berhasil dselamatkan ini.

"Secepatnya mereka akan kita pulangkan kekampung halaman mereka masing-masing, melalui koordinasi dengan BP3TKI Tanjungpinang," kata Ari.