Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2018, 06:55 WIB
Hadi Maulana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Tim Satuan Tugas Khusus Mabes Polri dan Bea Cukai belum berhasil menemukan apa-apa pada hari kedua pencarian barang yang diduga narkotika di kapal MV Win Long BH 2998, Sabtu (24/2/2018).

Kapal itu sebelumnya diamankan di Selat Philips dekat Pulau Nipah, Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (23/2/2018) siang, oleh petugas Kanwil DJBC Khusus Kepri.

Bahkan hingga Sabtu malam pukul 20.45 WIB, pencarian masih berfokus pada pembongkaran sejumlah muatan kapal yang diperkirakan sudah hampir 12 hingga 15 ton ikan beku yang dikeluarkan dari dalam kapal.

Namun, Tim Satgassus Mabes Polri dan Bea Cukai yakin pembongkaran ini akan selesai hingga pukul 23.00 WIB, sehingga pencarian difokuskan terhadap barang yang diduga ada narkotika.

"Saat ini pencarian difokuskan pada bagian penyimpanan makanan atau bagian palka kapal MV Win Long BH 2998," kata Direktur Reserse Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto, Sabtu (24/2/2018).

(Baca juga: Presiden Jokowi Apresiasi Penangkapan Sabu Seberat 1,6 Ton di Kepri)

Eko Daniyanto mengatakan, terkait isu yang menyebutkan adanya 3 ton sabu di kapal MV Win Long BH 2998, info itu tidak bisa dipertangungjawabkan. Sejak awal, dia bahkan mengaku bahwa Tim Satgassus Mabes Polri dan Bea Cukai sama sekali tidak pernah menyebutkan jumlah sabu di kapal itu.

"Kami hanya menyebutkan ada informasi kalau MV Win Long BH 2998 diduga membawa barang yang terindikasi narkotika. Namun, berapa jumlahnya hal itu sama sekali tidak pernah disebutkan," kata Eko.

"Jadi kalau ada yang menyebutkan 3 ton, sekali lagi saya tegaskan itu info hoaks," ujar dia.

Eko Daniyanto juga mengaku, pihaknya juga menerjunkan tim selam dari Karimun untuk mengecek bagian dasar kapal, apakah ada bagian yang mecurigakan atau tidak. Tim selam ini melakukan pengecekan dari Sabtu siang hingga sore pukul 18.00 WIB.

"Bahkan kami juga menerjunkan ahli kapal dari Karimun untuk melakukan pengecekan disetiap sudut kapal, apakah ada modifikasi yang bisa dipergunakan untuk penyimpanan barang yang informasinya diduga sabu atau bagian yang tak lazim dari sebuah kapal," tutur Eko Daniyanto.

Kompas TV Polisi masih mencari tahu jalur pengiriman yang biasa digunakan penyelundup yang baru terungkap.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com