Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu yang Seret Anaknya dengan Sepeda Motor Diduga Depresi

Kompas.com - 10/02/2018, 16:30 WIB
Labib Zamani,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Santi (35), seorang ibu di Dukuh Balong, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, menyeret anak perempuannya dengan sepeda motor hingga sejauh 300 meter.

Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Suardi Jumaing mengatakan, sang ibu diduga mengalami depresi.

"Berdasarkan keterangan dari saksi tetangga dan orangtua pelaku bahwa yang bersangkutan mengalami sakit jiwa," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (9/2/2018).

Kejadian memilukan itu terjadi pada Kamis (8/2/2018) sekitar pukul 17.30 WIB. Akibat peristiwa itu, si anak tersebut mengalami trauma dan kedua lututnya luka.

(Baca juga : Ibu Seret Anak dengan Motor hingga 300 Meter dan Terus Tancap Gas )

Pasca-kejadian itu, korban dan pelaku dirawat di rumah sakit di Klaten. Motif pelaku masih diselidiki.

"Kami belum mengetahui motif pelaku menyeret putrinya. Kami masih mendalami karena yang bersangkutan masih dirawat di rumah sakit," ungkap dia.

Kapolsek Wedi AKP Sunarso menambahkan, video yang viral setelah diunggah di akun media Facebook milik Yuni Rusmini itu menunjukkan bahwa sang ibu meninggalkan putrinya begitu saja ke arah Kawasan Wedi, Klaten, setelah menyeret putrinya.

"Pelaku mengalami stres," kata Sunarso saat dikonfirmasi.

Observasi

Hal senada juga dinyatakan Waka Polres Klaten Kompol Hari Sutanto. Menurut Hari, dari keterangan beberapa saksi, termasuk sang suami, pelaku memang mengalami deperesi.

"Warga yang mengetahui kejadian itu berusaha menghalangi dan menghentikan laju sepeda motornya. Tetapi ibu korban malah menancap gas sepeda motor anaknya ditinggal begitu saja sehingga dapat segera diselematkan," katanya.

(Viral, Pengantin Pria Pingsan Seusai Peluk Mantan yang Nyanyi di Pernikahannya)

Hingga saat ini, Santi masih menjalani perawatan dan observasi di RSJD Dr Soedjarwadi Klaten untuk memastikan pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau depresi.

"Pelaku sementara masih dalam tahap pemeriksaan observasi di RSJD Dr Soedjarwadi, apakah benar pelaku ini gila atau depresi dari keterangan dokter ahli nanti sehingga kami belum bisa memintai keterangan pelaku," tutur Hari.

Kompas TV Sang ibu yang sempat dirawat intensif di rumah sakit, perlahan mulai dapat diajak berkomunikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com